GAIRAH IBU JILBOOB NAFSUAN Cerita Sex Terbaru
Cerita Bokep Seks – cerita mesum ini adalah cerita sex pada waktu itu.. kita mulai saja ya cerita bokep ini.. Mufidah adalah seorang ibu rumah tangga berwajah cantik yang berkulit putih bersih baru berusia 31 tahun, Selama 6 tahun perkawinannya dengan mas Syamsul, wanita ini telah dikaruniai dua anak yang masing-masing berusia 3 tahun dan 5 tahun. Selain kesibukannya sebagai ibu rumah tangga, wanita yang selalu mengenakan jilbab ini juga cukup aktif di …. demikian juga suaminya. Jilbab lebar serta jubah panjang serta kaus kaki sebagai cirinya ada padanya apabila dia keluar rumah atau bertemu laki-laki yang bukan mahromnya, sehingga mengesankan kealiman Mufidah.
Sore ini, ibu muda yang alim ini kedatangan tamu seorang laki-laki yang dikenalnya sebagai rekan sekantor suaminya, sehingga terpaksa dia harus mengenakan jilbab lebarnya serta kaus kaki menutupi kakinya untuk menemuinya, karena kebetulan suaminya sedang rapat di kantor dan baru akan kembali selepas maghrib. Dengan jilbab putih yang lebar serta jubah panjang bemotif bunga kecil berwarna biru serta kaus kaki berwarna krem, Mufidah menemui tamu suaminya itu bernama Hendri. Seorang laki-laki yang kerap bertamu ke rumahnya. Wajahnya tidak tampan namun tubuhnya terlihat tegap dan atletis.Usianya lebih muda dari suaminya ataupun dirinya hingga suaminya ataupun dia sendiri memanggilnya dengan sebutan dik Hendri. Sebetulnya Mufidah kurang menyukai laki-laki bernama Hendri itu, karena matanya yang jalang kalau melihatnya seakan hendak menelannya bulat-bulat sehingga dia lebih suka menghindar jika Hendri datang bertamu.
Namun kali ini, Mufidah harus menemuinya karena Hendri ini
adalah rekan suaminya, terpaksa Mufidah bersikap ramah kepadanya. Memang tidak
mungkin untuk menyuruh Hendri kembali, ketika suaminya tidak ada di rumah
seperti ini karena jauhnya rumah tamu suaminya ini. Akhirnya Mufidah
mempersilahkan Hendri menunggu di ruang tamu sedangkan dia pergi ke dapur
membuatkan minum untuk tamunya tersebut. Sore ini, suasana rumah Mufidah memang
sangat sepi. Selain suaminya yang tidak ada di rumah, kedua anaknya pun sedang
ngaji dan baru pulang menjelang maghrib nanti. Di dapur, Mufidah tengah
menyiapkan minuman dan makanan kecil buat tamu suaminya yang tengah menunggu di
ruang tamu.Tangan ibu muda ini tengah mengaduk gelas untuk minuman tamu
suaminya ketika tanpa disadarinya, laki-laki tamu suaminya yang semula menunggu
di ruang tamu tersebut menyelinap ke dapur menyusul Mufidah. Mufidah terpekik
kaget, ketika dirasakannya tiba-tiba seorang lelaki memeluknya dari belakang.
Wanita berjilbab lebar ini sangat kaget ketika menyadari yang memeluknya adalah
Hendri tamu suaminya yang tengah dibikinkan minuman olehnya. Mufidah berupaya
meronta namun tiba-tiba sebilah belati telah menempel di pipi wanita yang halus
ini.Kemudian lelaki itu langsung mendekatkan mulutnya ke telinga Mufidah. “Maaf, Mbak Mufidah. Mbak Mufidah begitu
cantik dan menggairahkan, aku harap Mbak jangan melawan atau berteriak atau
belati ini akan merusak wajah ayu yang cantik ini”. desis Hendri dalam membuat
Mufidah tak berkutik. Kilatan belati yang dibawa Hendri membuat wajah wanita
berjilbab ini pucat pasi. Seumur hidupnya, baru kali ini Mufidah melihat pisau
belati yang terlihat sangat tajam sehingga membuat wanita ini lemas ketakutan.
Tubuh ibu muda berjilbab yang alim ini mengejang ketika dia
merasakan kedua tangan Hendri itu menyusup ke balik jilbab lebarnya
meremas-remas lembut kedua payudaranya yang tertutup jubah dan….. Lantas salah
satu tangan Hendri lalu turun ke arah selangkangannya, meremas-remas
kemaluannya dari luar jubah yang dipakainya.
“Jangaan.. dik Hendrii..”desah Mufidah dengan gemetaran. Namun laki-
laki ini tak perduli, kedua tangannya kian bernafsu meremas-remas buah dada
serta selangkangan wanita alim berusia 31 tahun ini. Mufidah menggeliat-geliat
menerima remasan laki-laki yang bukan suaminya ini dalam posisi membelakangi
laki-laki itu. “Jangaan.. dik
Hendrii….sebentar lagi anak-anakku pulang..” desah Mufidah masih dengan wajah
ketakutan dan gelisah. Hendri terpengaruh dengan kata-kata Mufidah, diliriknya
jam dinding yang terdapat pada dapur tersebut. dan memang selama sering bertamu
di rumah ini Hendri mengetahui tak lama lagi kedua anak wanita yang tengah
diperkosanya itu pulang dari ngaji. Laki-laki ini mengumpat pelan sebelum
kemudian, Hendri berlutut di belakang Mufidah.
Mufidah menggigil dengan tubuh mengejang ketika kemudian wanita kader
ini merasakan tangan lelaki tamu suaminya itu merogoh lewat bagian bawah
jubahnya, lalu menarik turun sekaligus rok dalam dan celana dalamnya. Lantas
tanpa diduganya, Hendri menyingkap bagian bawah jubah birunya ke atas sampai ke
pinggang.
Ibu muda berjilbab lebar ini terpekik dengan wajah yang merah padam ketika menyadari bagian bawah tubuhnya kini telanjang. Sementara Hendri justru merasa takjub melihat istri rekan sekantornya ini dalam keadaan telanjang bagian bawah tubuhnya begitu menggairahkan. Sungguh, laki-laki ini tidak pernah menyangka kalau sore ini akan melihat tubuh istri Mas Syamsul yang selalu dilihatnya dalam keadaan berpakaian rapat kini ditelanjanginya. Pertama kali Hendri melihat Mufidah, laki-laki ini memang sudah tergetar dengan kecantikan wajah wanita berkulit putih keturunan ningrat ini walaupun sebenarnya Hendri juga sudah beristri, tapi apabila dibandingkan dengan Mufidah wajah istrinya nggak ada apa-apanya. Namun wanita yang selalu berpakaian rapat tertutup dengan jilbab yang lebar membuatnya segan juga karena Mufidah adalah istri temannya. Tetapi seringkalinya mereka bertemu membuat Hendri semakin terpikat dengan kecantikan istri mas Syamsul ini, bahkan walaupun Mufidah memakai pakaian jubah panjang dan jilbab yang lebar, Hendri dapat membayangkan kesintalan tubuh wanita ini melalui tonjolan kemontokan buah dadanya dan pantatnya yang bulat indah bahenol. Muka Mufidah merah padam ketika diliriknya, mata Hendri masih melotot melihat tubuh Mufidah yang setengah telanjang. Celana dalam dan rok dalam yang dipakai wanita berjilbab ini kini teronggok di bawah kakinya setelah ditarik turun oleh Hendri, sehingga wanita alim ini tidak lagi memakai celana dalam. Bentuk pinggul dan pantat wanita alim yang sintal ini sangat jelas terlihat oleh Hendri. Belahan pantat Mufidah yang telanjang terlihat sangat bulat, padat serta putih mulus tak bercacat membuat birahi laki-laki yang telah menggelegak sedari tadi kian menggelegak.
Baca Juga Cerita Bokep Mesum : DENGAN NGENTOT HUTANG JADI LUNAS dan KUNIKMATI SEKS DENGAN TANTE HESTI
Diantara belahan pantat Mufida terlihat kemaluan wanita
istri rekannya yang sangat menggiurkan. “Mbak Mufidah..Kakimu direnggangkan
dong. Aku ingin melihat memekmu…” kata Hendri masih sambil jongkok seraya
menahan birahinya karena melihat bagian kehormatan istri rekannya yang cantik
ini. Wanita itu menyerah total, ia merenggangkan kakinya. Dari bawah, lelaki
itu menyaksikan pemandangan indah menakjubkan. Di pangkal paha wanita berjilbab
ini tumbuh rambut kemaluannya, meski tak lebat namun terlihat rapi. Hendri
kagum melihat kemaluan Mufidah yang begitu montok dan indah, beda sekali dengan
kemaluan istrinya.
“Jangaan..diik..hentikaaan…anak-anaku sebentar lagi pulang ” pinta Mufidah
dengan suara bergetar menahan malu. Namun Hendri seolah tak mendengarnya justru
tangan lelaki itu menguakkan bongkahan pantat istri Mufidah dan lidahnya mulai
menyentuh anusnya. Mufidah menggeliat, tubuh ibu muda berjilbab ini mengejang
ketika ia merasakan lidah lelaki itu menyusuri belahan pantatnya lantas
menyusuri celah di pangkal pahanya Oh dik jajajangan…. Dengan bernafsu Hendri
menguakkan bibir kemaluan Mufidah yang berwarna merah jambu dan lembab. Tubuh
wanita ini mengejang lebih hebat lagi saat lidah lelaki itu menyeruak ke liang
vaginanya. Tubuhnya bergetar ketika lidah itu menyapu klitorisnya. Semakin lama
wanita berjilbab berusia 31 tahun ini tak kuasa menahan erangannya Oh
yeah…Aaaagggh !, ketika bibir lelaki itu mengatup dan menyedot-nyedot
klitorisnya. dan menit-menit selanjutnya Mufidah semakin mengerang berkelojotan
oleh kenikmatan birahi ketika Hendra seakan mengunyah-ngunyah kemaluannya.
Seumur hidupnya, Mufidah belum pernah diperlakukan seperti
ini walaupun oleh mas Syamsul suaminya. “Hmmm…, memekmu enak…. Mbak Mufidah….” kata
Hendrii sambil berdiri setelah puas menyantap kemaluan istri rekannya ini,dan
tangan kirinya terus mengucek-ngucek kelamin Mufidah sambil berbisik ketelinga
ibu muda itu…. ”Mbak saya entotin ya,
saya mau mbak merasakan hangatnya penisku” “Aihhhh…eungghhhh….jangan..ampun”
Mufidah mengerang dengan mata mendelik, ketika sesuatu yang besar,panjang dan
panas mulai menusuk kemaluannya melalui belakang. Tubuh wanita berjilbab
berdarah ningrat itu mengejang antara rasa marah bercampur nikmat Mufidah
meronta lemah disertai desahannya. Dengan buas Hendri menghujamkan batang
penisnya “Mmmfff..oh oh. enak juga
ngentot sama Mbak….. tanpa melepas bajunya ibu muda itu…. Hendri menyetubuhi
isteri sahabatnya dari arah belakang, Hendri sambil menggerakkan pinggangnya
maju mundur dengan napas terengah-engah menghentakan penis besarnya. Mufidah dapat merasakan penis Hendri yang
kini tengah menusuk-nusuk liang kemaluannya, jauh lebih besar dan panjang
dibanding penis suaminya. Tangan kiri lelaki itu membekap pangkal paha Mufidah,
lalu jari tengahnya mulai menekan klitoris ibu muda berjilbab itu lantas
dipilinnya dengan lembut, membuat wanita kader salah satu partai yang alim ini
menggigit bibirnya disertai desahan nikmatnya. Mufidah tak kuasa menahan
sensasi yang menekan dari dasar kesadarannya.
Wanita berjilbab lebar ini mulai mendesah nikmat, apalagi
tangan kanan lelaki itu kini menyusup ke balik jubahnya, lalu memilin-milin
puting susunya yang peka… “Ayo Mbak
Mufidah….ahhhh…jangan bohongi dirimu sendiri…nikmati…ahh….nikmati saja….”
Hendri terus memaju mundurkan penisnya yang terjepit vagina ibu muda yang alim
ini. Mufidah menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba melawan terpaan kenikmatan
di tengah tekanan rasa malu. Tapi ia tak mampu. Mufidah mendesah nikmat dan
tanpa sadar ia meracau “Oh besar sekali
punyamu dik hendri…sakiiiit Oooh ampuuun… yeah ampuuun dik”. Hendri dengan
gencar mengocok penisnya didalam vagina yang mulai basah sambil berbisik pada
ibu muda itu. “Mana yang enak kontolku
dengan punya mas Syamsul mbak”, Mufidah mulai meracau kembali seraya
mengerang…”ooooh enak punyamu dik, besar dan panjang aduh dik ngilu oh mmmf
Aaaagghh….” dan akhirnya wanita cantik ini menjerit kecil saat ia meraih puncak
kenikmatan, sesuatu yang baru pertama kali ditemuinya walaupun 6 tahun dia
telah menjalani pernikahan dengan mas Syamsul belum pernah Mufidah mendapatkan
orgasme sedahsyat ini. Tubuh Mufidah langsung lunglai, tapi lelaki di
belakangnya selangkah lagi akan sampai ke puncak. Hendri masih terus mengaduk
vaginanya dengan kecepatan penuh. Lalu, dengan geraman panjang Hendri
menusukkan penisnya sejauh mungkin ke dalam kemaluan ibu muda berjilbab
ini.Kedua tangannya mencengkeram payudara Mufidah yang padat dan montok dengan
kuat diremasnya. Mufidah yang masih
dibuai gelombang kenikmatan, kembali merasakan sensasi aneh saat bagian dalam
vaginanya disembur cairan hangat mani dari penis Hendri yang terasa banyak
membanjiri liangnya. Mufidah kembali merintih mirip suara anak kucing, saat dengan
perlahan Hendri menarik keluar penisnya yang lunglai. Begitu gelombang
kenikmatan berlalu, kesadaran kembali memenuhi ruang pikiran wanita ini.
Mufidah tersadar dan terisak dengan tangan bertumpu pada meja dapur.
“Sudah, Mbak Mufidah nggak usah nangis! toh mbak Mufidah
ikut menikmati juga, jangan ceritakan pada siapa-siapa kalau tidak mau nama
baik suamimu tercemar dengan perselingkuhan kita !!” kata kata Hendri dengan
nada tekanan keras sambil membenahi celananya.
Mufidah diam saja, harga dirinya sebagai seorang istri dan wanita
hancur. Wanita itu baru merapikan pakaiannya yang awut-awutan ketika,
dilihatnya Hendri telah pergi dari dapur dan beberapa saat kemudian tanpa
berpamitan, terdengar suara mobil Hendri berlalu meninggalkan halaman rumahnya.
Mufida terisak menyesali nasib yang menimpanya,namun dia juga merasa malu
betapa dia ikut menikmati juga ketika tamu suaminya itu menyetubuhinya sambil
berdiri dari arah belakang tubuhnya dengan posisi menungging, Mufidah belum
pernah melakukan hubungan intim bersama suaminya dengan posisi demikian itu,
namun segera air mata yang menghiasi wajahnya buru-buru dihapusnya saat
didengar suara kedua anaknya pulang. Dan sejak peristiwa perkosaan itu, ketika
ia melakukan hubungan kelamin dengan suaminya Mufidah sudah tak bisa merasakan
nikmat lagi saat ia melayani suaminya. Mufidah merasakan penis suaminya tidak
ada apa apanya bila dibandingkan dengan punya hendri yang besar panjang, dan
bayangan saat ia diperkosa oleh hendri membuat dirinya menuntut sesuatu yang
dapat memberikan gelombang kenikmatan. Ia ingin suaminya bisa seperkasa hendri
yang bisa melambungkan sukmanya saat mencapai puncak kenikmatan. Rasa menyesal
saat diperkosa dan gejolak syahwat berkecamuk dalam batinnya membuat ibu muda
itu merindukan kejantanan milik lelaki seperti Hendri, namun semuanya ia pendam
sendiri seolah olah tidak ada kejadian apa apa bila berada didepan suaminya.Dua
minggu setelah peristiwa itu Mufidah menerima telepon dari Hendri saat suaminya
keluar kota.
“ Halo mbak ! mas Syamsul pergi ke Semarang ya ?” Saya mau
bertamu kerumah bolehkan. “ Brengsek kamu dik Hendri !” jawab Mufidah. Lho koq
mbak marah…. mbak menikmati juga kejantananku saat itu. Lalu Mufidah memutuskan
hubungan telepon, dengan tubuh gemetar dan perasaan tak menentu ia masuk
kedalam kamar, ia khawatir Hendri pasti akan datang bertamu siang ini disaat
anak anaknya berada disekolah dan suaminya tak ada dirumah. Hatinya berkecamuk
antara menerima kunjungan hendri atau tidak, namun gejolak nafsunya menuntut
sesuatu yang tak pernah didapatkan dari suaminya. Tiba tiba ketukkan pintu terdengar olehnya
dan dengan gugup ia keluar dari kamar, langkahnya sedikit gemetar saat menuju
pintu rumah.Ketika ia membuka pintu tampak seringai Hendri dengan sorot mata
penuh nafsu saat menatap dirinya. Tanpa basa basi lagi Hendri langsung mengunci
pintu rumahnya, dan Hendri telah mempunyai rencana agar isteri sahabatnya yang
cantik ini akan selalu ketagihan dengan batang kejantanannya, dan Hendri akan
menunjukan bagaimana memberikan kepuasan dalam permainan seks pada isteri
sahabatnya. Saat Hendri mendekati tubuh wanita cantik ini kian gemetar dan
dengan buasnya Hendri menciumi leher jenjang isteri sahabatnya, tubuh ibu muda
itu mengejang ketika dengan sedikit kasar Hendri meremas remas pantatnya dan
kekasaran itu membuat gejolak nafsu Mufidah menggelegak hingga lupa akan segala
galanya.
Matanya terbelalak saat dengan cepatnya Hendri sudah dalam
keadaan telanjang dihadapannya, penisnya yang besar panjang mulai membesar. Dan
dengan kasar Hendri melucuti pakaian Mufidah hingga keduanya sama sama
telanjang yang tinggal hanya jilbabnya yang belum terlepas, karena Hendri akan
lebih bergairah jika isteri sahabatnya saat digarap masih memakai jilbab.
Kemudian Hendri mendudukan ibu muda itu di sofa, lalu disorongkan penisnya
kewajah Mufidah dan digesekan kehidung perempuan itu. “ Ayo mbak cium dan jilati ini penis yang
pernah memberikan kenikmatan ayo ayo !.” Saat itu Mufidah serasa akan muntah
karena ia belum pernah mencium penis Hendri sedang penis suaminya belum pernah
Mufidah menjilatinya, dan ini penis orang lain. Namun kali ini ia dengan
terpaksa melakukan itu. “ Pegang ya
mbak, dan gesek gesek dipipi, nah begitu cium mbak terus terus cium. Aroma batang
penis itu mulai merangsang Mufidah dan tanpa sadar ia mulai menjilati penis
Hendri dengan nafsu yang menggelegak dan ia merasakan sensasi baru memacu
gairahnya, ia mulai merasakan penis itu kian membesar dalam mulutnya hingga
mulutnya tak sanggup lagi untuk mengulum batang penis lelaki itu. Mufidah sudah
bukan Mufidah yang dulu lagi sejak ia mengenal batang penis lelaki yang besar
panjang ,…mmmfff mmmf……“ Oh oh yeah enak
juga ngentot mulut mbak, ternyata mbak suka isep kontol besar ya “, dan kata
kata kotor Hendri ditelinganya serasa indah terdengar dan nafsu Mufidah kian
membuncah keubun ubun.
Dik Hendri puaskanlah mbak….. bawalah mbak masuk kekamar oh
dik cepatan…..setubuhi mbak seperti tempo hari…Aaaagggh..Ouuuh”Lalu Hendri
membopong tubuh molek isteri sahabatnya naik keranjang, dan dengan buas Hendri
menindihnya, dan ibu muda itu berkelojotan saat mulut Hendri mengulum putting
susu yang masih segar dan jari jari Hendri merogoh liang vaginanya. Mufidah kian mengejang…. “Ooooh mmmf ampun
Dik Hendri jangan….jangaaan mempermainkan mbak oh yeah mmf. Ayo dik Hendri
berilah mbak nikmat kejantananmu….aaaaaampun.
“ He heee sabar dong mbak, aku juga suka dengan memek mbak yang sempit
ini, aku suka ngentotin memekmu, mana yang enak punyaku dengan punya mas Syamsul
mbak….. “Enak punyamu dik. Mana yang
besar dan panjang punyaku sama punya mas Syamsul….. Oh dik tolong dik cepat….
Bbbbbesar pppppunya muuu. Lalu dengan gemasnya Hendri menggigit kecil payudara
indah milik Mufidah seraya batang penis besar itu menerobos masuk keliangnya
yang sempit, walau ia sudah melahirkan anak dua namun serasa sempit buat ukuran
penis besar Hendri. Mata ibu muda itu terbeliak keatas saat penis besar itu
kandas didasar rahimnya dan kenikmatan seperti itu belum pernah ia dapatkan
dari suaminya dan sekarang ia dapat merasakan dari penis orang lain selain
suaminya, tubuhnya menggeletar hebat ketika dengan irama lambat dan terkadang
cepat ayunan batang penis Hendri keluar masuk vaginanya. Kenikmatan demi kenikmatan serasa sampai ke
ubun ubunnya….oh oh yeh enak eeeeeenak kontol besarmu dik Hendriiiiiiii oh
ampun. Ia meracau tanpa sadar saking kenikmatan itu mendera dirinya.
Mufidah bagaikan kuda betina liar saat dipacu oleh lelaki sahabat suaminya, ia melenguh seperti sapi disembelih karena nikmatnya, ia menangis dan menyesal karena selama ini ia telah tertipu oleh suaminya bahwa kenikmatan itu bisa ia dapatkan asalkan mas Syamsul tahu bagaimana caranya memberikan kepuasan kepadanya, dan ternyata suaminya adalah suami yang tidak mempunyai pengetahuan tentang urusan seks, itu yang membuat ia menangis, serta menyesal, terhina dan marah pada diri sendiri. Maka bagaikan banteng betina yang terluka ia pacu nafsu berahinya yang terpendam selama ini. “ Ayo dik nikmatilah tubuhku, setubuhilah aku sesukamu. Baik mbak yang cantik… kekasih binalku sekarang waktunya nikmatilah rasa kontol besar ini…mmmmf yeah, oh memek mbak legit rasanya. Dan Tubuh Mufidah melengkung saat ia mencapai puncak nirwana Ooooh enak tolooooong ampuuuuuun, biji mata Mufidah mendelik ia berkelonjotan saat semburan lahar panas Hendri dengan derasnya menyemprot dasar rahimnya, dan batang penis besar itu berkedut kedut didinding vaginanya. Selama 6 tahun perkawinannya dengan mas Syamsul baru ini ia merasakan begitu nikmatnya semburan air man lelaki hingga tubuhnya bergetar bagai kena aliran listri ribuan watt dan sukmanya serasa terbang melambung keawang awang.Hingga kini hubungan mereka telah berjalan 1 tahun tanpa diketahui oleh suaminya, karena mereka pintar memanfaatkan waktu serta merahasiakannya, kadang bila ada kesempatan mereka melakukan di hotel dan yang lebih berani lagi saat suaminya ada dirumah. Hendri pura pura berkunjung untuk bermain catur dengan suaminya, saat itu juga isterinya menyediakan minuman kopi buat suaminya dengan dibubuhi obat tidur yang sengaja dibawa Hendri, sehingga sewaktu suaminya bermain catur dengan hendri Syamsul tidak tahan lama karena mengantuk berat lalu masuk kedalam kamar.
Baca Juga Cerita Seks Panas : TUMBAL PENGASIHAN GENDERUWO
Mufidah berpura pura ikut tidur juga disamping suaminya agar
suaminya tidak curiga dan ia katakan bahwa Hendri ingin menginap dirumahnya dan
tidur di sofa ruang tamu. Pada saat suaminya telah tertidur pulas bagaikan
orang mati, Mufidah disetubuhi oleh Hendri disamping suaminya, Mufidah berpacu
dalam birahi hingga ia meringkik nikmat dengan tubuh berkelojotan disamping
tubuh suami yang tertidur pulas, bahkan perbuatan yang demikian itu membuat
sensasi aneh tersendiri bagi mereka berdua. Persetubuhan itu mereka lakukan
hingga menjelang subuh.Ada sesuatu yang lebih membuat Mufidah amat terangsang
nafsunya bila saat Hendri sekali kali datang berkunjung kerumahnya, dengan
berpura minta diajarkan computer sama Hendri sementara suaminya duduk diruang
keluarga sambil menikmati secangkir kopi, hanya dengan jarak beberapa meter,
disitu ibu muda itu sedang belajar computer bersama Hendri, Mufidah merasa
sangat terangsang hebat saat dengan sengaja Hendri menggesek gesekan batang
penisnya yang menegang dari balik celana training ke lengan Mufidah yang sedang
mengetik didepan monitor. Gesekan itu membuat sensasi aneh dalam dirinya ketika
merasakan batang penis Hendri serasa mengeras dan tegang dipangkal lengannya,
dan terkadang pula ia rasakan batang penis besar itu berdenyut denyut
dipinggangnya saat dengan sengaja Hendri pindah membelakangi tubuhnya. Suaminya tidak merasa curiga sedikitpun
karena Syamsul tahu bahwa isterinya sedang diberi pelajaran tentang mengakses
computer, ia tidak menyadari bahwa isterinya sedang dirangsang oleh Hendri
habis habisan.
Tubuh Mufidah mulai menggeletar penuh nafsu dengan aksi yang
dilakukan Hendri padanya. Karena sudah tak tahan lagi Mufida pergi keruang
dapur membuat minuman dan Hendri pergi menuju toilet namun sesungguhnya Hendri
ikut pula menyusul isteri sahabatnya kearah dapur, dari balik lemari makan yang
besar itu mereka melakukan persetubuhan dengan berdiri dengan amat tergesa gesa
saat sang suami wanita itu sedang menikmati secangkir kopi sambil membaca
Koran. Syamsul tidak menyadari bahwa isterinya sedang disetubuhi habis habisan
oleh Hendri dengan posisi berdiri.
“Ooooh Hendri mmmmfff…..ampun dik Hen…, dengan buas Hendri mengayunkan
pantat maju mundur menusukkan penis besarnya kedalam vagina ibu muda itu, sukma
wanita cantik itu serasa terbang kelangit tinggi saat ia disetubuhi dengan cara
demikian itu oleh Hendri sahabat suaminya, Mufidah belum pernah merasakan
disetubuhi dengan cara berdiri dan tergesa gesa, dan ini yang membuat suatu
kenikmatan tersendiri buat Mufidah saat ia digarap oleh Hendri sementara sang
suami berada tak jauh darinya. Oooooh Hendri mbak keluaaar oh ampun dik, cepat
dik hendri nanti ketahuan suamiku, namun Hendri tidak menghiraukannya, dengan
perkasanya Hendri memacu kuda betinanya yang cantik ini sampai berkelojotan
dengan biji mata mendelik keatas menikmati kocokan batang penis besar itu dalam
vaginanya yang sempit, “Oooooh yeah
memek mbak sempit legit, enaak rasanya”, aku akan lebih bergairah lagi bila aku
dapat ngentot mbak bila disaksikan mas Syamsul. Hendri semakin terbuai sensasi
saat ia dengan buasnya menyetubuhi isteri sahabatnya padahal Syamsul tak begitu
jauh jaraknya dari tempat mereka bersetubuh. Dan dengan menggeram nikmat Hendri
menyemprotkan air maninya kedalam vagina ibu muda itu, Mufidah mengejang dan
mengerang bagaikan kucing betina yang mengeong lirih saat semburan lahar panas
Hendri menerpa dasar rahimnya, tubuhnya bergetar dengan hebat dengan nafas
serasa akan putus ketika batang kejantanan Hendri yang besar panjang berkedut
kedut diliang memeknya …..oooohhh
mmmmffff…enaaaaaaaaaaak, ampuuuuuun dik, kontolmu enak dan besar. Dan
persetubuhan itu berakhir dengan sama sama mencapai puncak nirwana yang diraih
dengan cara tergesa gesa penuh rasa sensasi. Dan akhirnya mereka berdua kembali
keruang keluarga tanpa menimbulkan kecurigaan mas Syamsul.
Sebelum keluar dari dapur Hendri sempat berbisik ketelinga
ibu muda itu, “ Lain waktu aku akan
ngentotin mbak lagi ya, seraya tangan Hendri meremas remas susu mengkal wanita
cantik berdarah ningrat itu.Ketika Syamsul ditugaskan oleh atasannya untuk
mengelola perkebunan disumatera, Mufidah terpaksa ikut dengan suaminya dan anak
anak mereka dititipkan pada neneknya di Jogyakarta karena kedua anaknya harus
tetap bersekolah. Dan ditempat pindah mereka yang baru itu adalah sebuah pulau
kecil dimana penduduknya masih terbelakang pola pikirnya. Ditempat tugas barunya
Syamsul mendapatkan sebuah rumah perkebunan yang lengkap dengan segala
fasiltasnya. Mufidah merasa sangat senang menempati rumah itu, dengan suasana
alam pedesaan, disini Mufidah bisa menghindar dari Hendri. Setelah tiga bulan
berada dipulau terpencil itu, kehidupan rumah tangga Mufidah masih berjalan
seperti biasanya hingga suatu hari Mas Syamsul menawarkan pada Mufidah seorang
tukang kebun untuk merawat pekarangan rumah dinas yang ditempatinya dan
sekalian sebagai penjaga rumah. Pak Renggo adalah seorang lelaki yang berusia
65 tahun namun tubuhnya masih nampak kekar dan berkulit hitam dengan rambutnya
yang telah memutih. Pak Renggo adalah
seorang lelaki pekerja keras ia hanya memiliki sebidang tanah yang selalu
digarapnya sendiri dan ditanami sayur mayur untuk kebutuhan hidupnya sehari
hari. Isteri pak Renggo telah tujuh tahun meninggal dunia kini ia hidup sendiri
tanpa mempunyai anak. Ketika ia ditawari Syamsul untuk bekerja dirumah dinas
perkebunan, pak Renggo dengan sangat senang hati menerimanya, apalagi pak
Renggo diberi sebuah kamar dibelakang rumah dinas itu. Wajah lelaki tua itu
nampak sangar mengerikan dalam pandangan Mufidah ketika pertama kali
diperkenalkan oleh suaminya, namun lama kelamaan Mufidah sudah terbiasa
berhadapan dengan pak Renggo yang berwajah jelek dan menyeramkan itu, apalagi
pak Renggo orangnya sangat rajin membersihkan pekarangan rumah dan terkadang
sering membantu Mufidah menanam bunga hingga rasa ketakutan Mufidah pada pak
Renggo hilang dengan sendirinya karena sering bertemu setiap waktu.
Mufidah tak menyadari ketika seringnya mata pak Renggo melirik buah dadanya saat ia berjongkok menggemburkan tanah tanaman bunga, buah dada Mufidah sangat menggiurkan bergelayut indah hingga membuat pak Renggo bergairah dan ingin meremas buah dada Mufidah yang mengkal itu. Namun pak Renggo tidak berani berbuat macam macam pada isteri pak Syamsul yang telah berbaik hati memberinya pekerjaan meskipun sebagai tukang kebun. Mufidah yang telah lama tidak merasakan hangatnya batang penis lelaki jantan seperti punya Hendri kini Mufidah sangat merindukan kehangatan itu. Suaminya mas Syamsul tak mampu bercinta dan cepat berejakulasi hingga membuat Mufidah frustrasi dan kecewa selalu. Disuatu senja Mufidah melihat pak Renggo seketika Mufidah langsung terkesima saat melihat pak Renggo kencing dibalik pohon nangka sedang memegang penisnya yang tergantung panjang dan besar seperti pisang tanduk. Mufidah mengintip dari balik kaca hitam jendela rumahnya, dengan tubuh menggeletar Mufidah memandang batang kejantanan pak Renggo yang berwajah sangar itu namun alat kelaminnya sungguh membuat Mufidah jadi menggelegak nafsu birahinya. Mufidah tidak ingat lagi setatus sosialnya yang berdarah ningrat dan sebagai seorang isteri sah mas Syamsul, saat itu yang terbayang dalam pikirannya betapa nikmatnya penis besar panjang itu bila mengaduk aduk dalam vaginanya. Pengalaman Mufidah saat disetubuhi oleh lelaki yang punya penis besar telah membangkitkan libidonya yang tertidur. Setelah selesai kencing, pak Renggo mengeringkan sisa air seninya dengan cara menggoyang goyangkan penisnya. Meskipun penis itu dalam keadaan lemas namun begitu panjang dan besar sekali. Mufidah lalu membayangkan bagaimana bila penis itu dalam keadaan ereksi. Pak Renggo memang dengan sengaja melakukan itu karena bagaimanapun juga pak Renggo telah mengetahui bahwa ibu muda itu sedang terbelalak matanya melihat penisnya dari balik jendela berkaca hitam, pak Renggo sudah tahu kebiasaan Mufidah yang sering duduk menghadap jendela setiap sore hari sambil menghirup secangkir teh manis hangat.
Baca Juga Cerita Sex ABG : DEWASA PERSELINGKUHAN DITA
Maka dengan disengajanya lagi pak Renggo mengelus ngelus
batang kejantanannya yang berurat hingga ereksi seperti tongkat hitam, hanya
itu yang bisa dilakukan oleh pak Renggo untuk memancing gairah ibu muda yang
cantik isterinya pak Syamsul, adapun untuk berbuat selanjutnya pak Renggo tidak
berani macam macam. Mata Mufidah
terbelalak lebar ketika melihat penis pak Renggo kian menegang dan besar dari
balik jendela. Pak Renggo terus mengocok ngocok penisnya disamping pohon
nangka, dan terlihat wajah pak Renggo meringis nikmat sambil mengkhayalkan
sedang menyetubuhi Mufidah, semakin lama semakin cepat kocokan pada penisnya,
dan pak Renggo mengerang nikmat saat batang hitamnya menyemburkan lahar panas
dan air mani pak Renggo seakan menyemprot kejendela tempat dimana Mufidah
terpaku menyaksikan pak Renggo beronani, karena jarak pohon nangka tempat pak
Renggo beronani hanya berjarak dua meter dari jendela tempat Mufidah
menyaksikan aksi gilanya pak Renggo.
Tubuh Mufidahpun ikut menggeletar saat melihat semprotan air mani pak
Renggo begitu jauh jangkauannya seakan akan menyembur kewajahnya.
Tuntas sudah hasratnya pak Renggo mempertontonkan onaninya, dan pak Renggo berpura pura tidak tahu kalau ibu muda itu menyaksikan betapa dahsyatnya semburan air mani yang keluar dari penis beruratnya, lalu pak Renggo berjalan masuk kedalam rumah dinas itu menuju kamar mandi. Ketika saatnya makan malam tiba mas Syamsul mengajak pak Renggo untuk makan bersama, hidangan malam yang disediakan oleh Mufidah disantap habis oleh pak Renggo, dalam pikiran Mufidah bila seseorang dengan lahap menyantap makanannya hingga tuntas, lelaki tersebut pasti sangat lahap juga dalam bersetubuh. Malam itu Pak Renggo seperti tidak pernah ada kejadian apa apa dihadapan ibu muda itu, walaupun pak Renggo tahu bahwa Mufidah selalu memperhatikan gerak geriknya disaat mereka bertiga makan bersama. Walaupun pak Renggo hanya bercelana komprang hitam namun Mufidah sangat tahu dibalik celana lebarnya tersembunyi batang penis panjang berurat yang tergantung sebesar pisang tanduk. Malam itu Mufidah gelisah saat berada ditempat tidur, disampingnya sang suami sudah tertidur pulas, Mufidah kemudian beranjak bangun keruang dapur untuk menghilangkan hausnya dan setibanya Mufidah didapur ia dikejutkan oleh suara pak Renggo yang menyapa ramah…belum tidur ya..bu !, “Oh Ya pak Renggo, saya haus nih dan mau minum, saya susah tidur malam ini pak Renggo…gak tau tuh kenapa malam ini saya sulit sekali tidur”, “Oh mungkin ibu banyak pikiran barang kali kata pak Renggo, atau ibu masuk angin dan gak enak badan jadi susah tidurnya. Lalu Mufidah ikut duduk disebuah bangku plastic yang tanpa sandaran, yang kemudian Mufidah terus menanggapi ucapannya pak Renggo sambil bercerita naglor ngidul. “ Ya pak mungkin saya masuk angin nih…..dan tanpa disuruh oleh Mufidah pak Renggo telah berdiri dibelakang Mufidah seraya berbisik ditelinga ibu muda itu….” Ibu saya pijati ya biar hilang masuk anginnya sambil tangan pak Renggo mulai memijati dengan lembut pundak Mufidah. Mufidah lalu menganggukan kepalanya tanda setuju untuk dipijati oleh pak Renggo.
Tangan kekar pak Renggo serasa hangat dan geli dirasakan
oleh Mufidah ketika menyentuh kulit halusnya, pijatan pak Renggo merambat naik
keleher jenjangnya dan dengan lembut pak Renggo memijat dengan jari jarinya
yang kasar pada tengkuk Mufidah, pijatan pak Renggo serasa nikmat dirasakan
oleh Mufidah dan pada saat yang bersamaan sesuatu yang mengeras dan hangat
menyentuh kulit punggung Mufidah dari balik baju tidurnya, Pak Renggo tak hanya
memijat pundak dan lehernya Mufidah akan tetapi juga pak Renggo menggesek
gesekan batang penisnya yang mulai menegang dari balik celana komprangnya pada
punggung Mufidah. Perempuan itu mulai dijalari sensasi birahi dan Tubuhnya menggeletar
seketika saat tangan kekar pak Renggo turun menelusuri memijat kedua lengannya,
entah disengaja atau tidak jari kasar pak Renggo menyenggol kedua payudaranya
yang ranum itu, dan dengan batang kejantanan pak Renggo yang kian menegang yang
semakin menekan punggungnya serasa mengalirkan arus hangat penuh
rangsangan. Mufidah semakin mendesah
ketika dengan tiba tiba pak Renggo menciumi leher jenjangnya sambil berbisik
ditelinga Mufidah…”Ibu ingin merasakan hangatnya kejantananku…., “Ayo bu…
bilang aja jangan malu malu, saya tau ibu sangat menginginkannya malam ini”…dan
saya tahu pak Syamsul tidak pernah memuaskan hasrat ibu”, “ Agggh… Mufidah
bagai terhipnotis dengan ucapan lelaki tua itu, dan tubuh mulus isteri pak
Syamsul sudah dalam keadaan telanjang ketika pak Renggo membopongnya masuk
kedalam kamar yang sempit pak Renggo, Mufidah sudah sangat pasrah dalam
cengkraman pak Renggo sebab didera nafsu birahi tinggi, meski pak Renggo telah
berusia lanjut namun cara ia membuai kepekaan gairah kewanitaannya