Nasib Anita Anak Remaja Sex yang Malang Cerita Sex Terbaru

Nasib Anita Anak Remaja Sex yang Malang – Anita masih duduk CERITA DEWASA termenung di bangku CERITA MESUM sekolahnya. Rok abuabunya CERITA SEX terangkat 5 centimeter ketika dia menyilangkan CERITA SKANDAL kakinya yang panjang semampai membentuk betis yang indah, walaupun terbalut kaus kaki putih setinggi lutut. Bu Santi guru biologinya menerangkan betapa pentingnya sistem metabolisme tubuh dan memerlukan omega 3 lebih banyak dari omega 6 untuk mendapatkan kesehatan tubuh yang positif. Tetapi pikiran Anita melayang entah kemana, tangannya menyangga dagunya yang malas untuk menengadah tegak, semua energinya hilang.Memang minggu ini adalah minggu yang berat untuk Anita. Dia baru saja bertengkar hebat dengan Lola sahabatnya sendiri yang juga satu sekolah. Pertengkaran mereka dikarenakan lakilaki yang disukai Lola ternyata menyukai Anita juga, sedangkan Anita sejak dulu juga memendam perasaannya untuk lakilaki yang sama, Albie.Anita bersumpah untuk mempertahankan persahabatannya dengan Lola dan mengesampingkan perasaannya demi sahabatnya itu. Baginya persahabatan lebih penting daripada pacar.

Baca Juga Cerita Hot Terbaru : Bercinta Langsung Dengan 3 Istri

Tetapi berbeda dengan Albie. Dengan tanpa menyerah dia terus mendekati Anita di sekolah untuk mendapatkan cinta teman sekolahnya. Hal itu membuat Lola semakin marah dan kecewa kepada Albie dan Anita. Anita berusaha matimatian untuk menghindari Albie walaupun sebenarnya dia menyesal kenapa sahabatnya bisa suka pada pria yang sama.Nit, lo kenapa? Ika teman satu kelasnya menghentikan lamunannya. Memang selain Lola, Anita juga berteman dengan Ika. Karena Lola beda kelas, jadi dia menjadikan Ika sebagai temannya juga walaupun tidak sedekat dia dengan Lola.Gak apaapa ka, gue cuma lagi gak konsen ajaKok lo pucet sih? Lo sakit ya? Mau gue anter ke ruang BP?Gak ka, g cuma gak konsen aja kok. Tau nih pelajaran ngeBTin banget! Garagara omega 3 gue harus banyak makan ikan deh celetuk Anita berusaha ceria. Dia tidak mau masalahnya sampai tersebar dan diketahui Ika dan yang lainnya.Serius lo gak apaapa? Gue punya air mineral nih, kalo lo mau Lumayan buat melekkin mata, bentar lagi dah mau pulang biar lo segeran dikit Ika menawarkan dengan tulus kepada teman sekelasnya itu.

Anita pun langsung mengambil sebotol air mineral yang ditawarkan Ika, memang dia haus dan jenuh dengan keadaannya sekarang. Langsung Anita menyeruput botol mineral Ika dan mengosongkan seperempat dari setengah isi botol itu yang langsung menyegarkan kerongkongannya. Thanks ya Ka sumpah, jadi seger lagi gue.. No problemo kata Ika tersenyum dan mengambil botol yang ada dari tangan Anita. Anita pun kembali menatap Bu Siska dan mencoba keras memperhatikan ke papan tulis yang isinya menjelaskan klasifikasi omega 6 dan makanan apa yang harus dihindari dan tidak perlu banyak dikonsumsi.Lima menit kemudian bel sekolahpun berteriak memerintahkan bahwa pelajaran hari ini selesai, serentak seluruh murid di kelas 3 IPA 4 membereskan bukubuku mereka dan buruburu menjejalkan kedalam tas sekolah mereka masingmasing.Ayo Nit kita ke parkiran bareng ajak Ika. Memang sesudah seminggu bermusuhan dengan Lola, Anita selalu pulang bareng Ika. Walaupun tidak betulbetul pulang bareng, paling tidak Anita punya teman untuk jalan ke parkiran sekolah. Semenjak ulang tahunnya yang ke 17 dua bulan yang lalu, papanya menghadiahkan mobil Honda Jazz untuknya. Dan selama 2 bulan terakhir dia selalu menyetir sendiri setiap sekolah dan dengan senang hati menawarkan untuk mengajak dan mengantar Lola walaupun hanya untuk hang out atau sekedar pulang. Hampir setiap hari mereka pulang bareng, Lola pun sengaja menyuruh supirnya untuk tidak menjemputnya. Tetapi seminggu terakhir ini, Anita selalu pulang sendiri. Buat orang seceria Anita, akan sangat menyedihkan untuknya kalau pulang sendiri.Lo duluan deh Ka, gue mau toilet, cuci muka dulu Suntuk banget nih, entar gak konsen lagi nyetirnya Tolak Anita halus. Dia memang berniat untuk ke toilet sebelum pulang. Mungkin sepercik air bersih bisa menyegarkan pandangannya yang semenjak seminggu ini selalu layu.

OK deh see ya sahut Ika sambil berlalu.Sepeninggal Ika, Anita berjalan menuju toilet yang berada di sudut sekolah di lantai 2. dia berusaha bersemangat agar bisa segar cepat langsung meluncur ke rumahnya dan istirahat untuk menjalani hari esok yang akan sama menjenuhkannya tanpa Lola ada disampingnya. Anita menuju ke toilet booth paling ujung kaNitna tampaknya seluruh booth penuh terisi oleh muridmurid yang lain. Entah kenapa hatinya sangat hampa dan seluruh perasaannya kosong tak bergairah hari ini. Dengan lunglai ia mengunci pintu toilet dan menuju wastafel untuk mengguyur mukanya dengan sedikit air. Air segar langsung menyiram wajahnya. Anita berusaha untuk tetap terjaga dan melebarkan matanya agar tidak sayu. Tetapi kedua matanya seolah tidak berkompromi. Anita merasa badannya lemas luar biasa dan kepalanya pusing tidak tertahankan. Sambil terhuyung dan berusaha keras dia memegang kedua sisi wastafel menahan berat badannya sendiri. Tetapi perasaan aneh membuat lututnya lemas dan seolaholah berat badannya bertambah 10 kali lipat, Anita pun jatuh tak sadarkan diri di lantai wastafel.Entah berapa lama Anita pingsan di toilet perempuan itu. Tetapi begitu sadarkan diri, dia masih tetap di toilet tak berpindah sedikitpun. Rupanya tidak ada satu muridpun yang menyadari bahwa Anita pingsan di toilet. Dengan kepala berat Anita melirik jamnya yang melingkar diam di tangan kirinya. Sudah jam 3 soNit. Memang sekolah swasta tempat Anita belajar, kegiatan operasional dimulai dari jam 7 pagi sampai jam 12.30 siang. Dan gerbang akan ditutup pada jam 2 siang. Tidak ada kelas siang di sekolah tersebut. Otomatis hal ini menyadarkan Lola bahwa dia sendirian di gedung sekolah ini.

Baca Juga Cerita Seks : Kisah Seks Memenuhi Nafsu Pramugari

Tidak betulbetul sendirian sebenarnya. Ada pak Somad penjaga sekolah yang memang tinggal di dalam gedung sekolah khusus untuk menjaga dan membersihkan sekolah. Anita pun menjumput tas sekolahnya dan berjalan menelusuri koridor toilet untuk menemui pak Somad. Barangkali dia bisa membukakan gerbang sekolah untuknya. Sambil merogoh tas mencari kunci mobilnya, sebelum mencapai pintu toilet, tibatiba daun pintu ditarik terbuka dari luar dan muncullah 4 orang pemuda yang juga masih berseragam sekolah. Anita berusaha mengenali mereka, tetapi dia sama sekali tidak punya petunjuk siapa mereka.Akhirnya ketemu juga dicaricari dari tadi. Gue bilang juga apa kan Ben, dia pasti masih di dalam. Mobilnya aja masih ada di parkiran kata salah satu dari mereka yang badannya tinggi jangkung yang berwajah IndoPakis. Anita bisa mengenali kaNitna untuk anak laki seumuran dia bulubulu halus sudah tumbuh di bawah hidungnya yang mancung di atas ratarata orang pribumi. Iya Gue pikir dia mungkin nebeng temennya jawab Ben yang ternyata ada paling depan di antara mereka berempat. Ben juga tinggi dan wajahnya tak kalah tampannya dengan yang pertama bicara. Alis mata Ben sungguh tebal, hidung mancung dengan kulit yang lumayan putih untuk ukuran lakilaki. Eh, sorry tapi toilet anak laki ada di bawah. Ini toilet anak perempuan Jawab Anita polos. Dia berusah ramah terhadap sekelompok pemuda itu. Halo Anita pa kabar? sahut salah satu meNitka. Anita tampak terperanjat, kenapa mereka tahu namanya. Siapa ya? Kok gue gak kenal sama kalian semua? Bukan anak sekolah sini kan?

Anita masih berusaha ramah seolah ini adalah percakapan biasa yang pantas antara seorang gadis dengan sekelompok anak lakilaki di koridor toilet perempuan.Lo emang cantik banget ramah lagi.Pantesan Albie naksir banget sama lo. Ya nggak Dave? timpal si IndoPakis sedikit menyeringai. Anita mulai tidak suka dengan perlakuan meNitka. Dan kenapa ada Albie yang terlibat dalam percakapan ini. Emang Albie gak salah pilih! Nitnata aja kalah sama lo Nit jawab Dave yang Anita nilai tidak kalah gantengnya dengan yang lain. Dave berperawakan tinggi dan lumayan atletis. Wajah oriental Indo juga menghiasi mukanya. Indo mana? Anita tidak bisa memprediksi. Eh, siapa sih kalian? Kok kenal gue sama Albie Nada suara Anita sedikit panik kaNitna dia sekarang merasa terpojok. Kitakita dateng kesini cuma mau nyulik elo Jangan tersinggung ya tapi kayanya gue mau lebih dari nyulik tul gak guys? Jawab Ben santai seolah ini adalah pernyataan yang normal. Dan temantemannya di belakangpun mengiyakan dengan kompak sambil menunjukkan mimik seperti orang haus dan berseringai.Eh jangan becanda dong jangan sampe gue teriak ada nada panik disuara Anita. Dengan reflek Anita merogoh tasnya. Tangannya yang tadi di dalam tas untuk mencari kunci mobil sekarang berubah untuk mencari handphonenya dengan gugup.

Mungkin dia bisa menekan speed dial untuk menelepon siapa saja agar bisa mendengarnya walau dari dalam tas. Tetapi terlambat. Ben mengetahui gelagatnya dan segera merampas tas Anita dan melemparnya jauhjauh ke dalam toilet. Sedetik kemudian semua bukubuku, kunci mobil, handphone dan make up Anita berhambur keluar. Ada sesuatu yang terdengar pecah disana. Anita melengos. Apa itu Hpnya. Atau mungkin salah satu alat kosmetiknya.Mau telpon siapa say kata Ben sambil memegang tangan Anita dengan mendekatkan seringai dan mukanya tidak lebih dari 2 centimeter dari muka Anita.Anita tahu, ini saatnya dia lari atau kabur. Cari pertolongan, teriak atau menangis minta belas kasihan. Tetapi hatinya merasa ini bukan saatnya untuk berkompromi lagi. Dengan sekuat tenaga dia menghentakan kakinya menginjak kaki Ben yang sangat dekat dengan kakinya. Ben pun melepas pengangan tangannya dan megaduh memegang kakinya sendiri. Tidak menyianyiakan kesempatan. Anitapun langsung berlari menuju pintu toilet menerobos sekelompok pemuda itu. Merekapun berusaha menahan Anita, tetapi entah kenapa Anita bisa mencapai pintu dan menarik daunnya, membuat pintu terbuka dan berlari keluar sekencang mungkin. Anita berbelok menuju ke tangga untuk turun ke bawah. Dia tidak punya kunci, dia juga tidak punya HP untuk menelepon siapa saja minta tolong. Anita berlari sekencang mungkin, dia tidak berani menengok ke belakang. Dia Cuma berharap ini adalah mimpi buruk. Bangun Nit! teriaknya dalam hati berharap sesuatu akan terjadi. Tetapi dia tetap menemukan dirinya masih berlari dan terus berlari.Tiba di gerbang dia mendapati gerbang itu sudah terkunci dari dalam. Oh tidak! seru Anita dalam hati. Anita memutar otak. Pak Somad! katanya lagi. Mungkin dia bisa ke tempat Pak Somad untuk minta tolong. Anita pun membalikkan badannya. Dia lihat tak jauh dari tempatnya 4 orang pemuda berseragam putih abuabu sedang berlari kencang ke arahnya. Sejurus kemudian Anita berlari membelokkan badan menuju ke tempat pak Somad.

Baca Juga Cerita Dewasa : Nikmat Menjadi Suami Pinjaman Orang

Pak Somad tinggal di belakang sekolah dan Anita pun tahu jalan memutar menuju ke tempat pak Somad. Dia memberanikan diri menoleh ke belakang. Keempat pemuda itupun masih mengikutinya. Jantung Anita berdegup kencang. Dia tidak boleh lemah. Dia bisa berlari kencang.Setiba di tempat Pak Somad. Anita mendapati pintu rumah sudah terbuka. Dilihatnya ke dalam. Terlihat pak Somad sedang tertidur di tempat duduknya. Secangkir kopi, sebungkus rokok dan sepiring roti donat ada di meja di depat pak Somad terlelap. Thanks God seru Anita dalam hati. Dengan keras dia mengetuk pintu membangunkan pak Somad.Pak Somad pak, bangun pak tolong saya!! tanpa permisi Anita masuk ke dalam rumah dan mengguncang tubuh pak somad, berharap dia akan bangun dari tidurnya. Tetapi pak Somad tak bergeming sedikitpun. Pak pak Somad! Bangun pak!! Tolong saya pak ada orang yang mau mencu sambil mengguncangkan dan membangunkan pak Somad, Anita menunjuk dan menoleh ke luar seolaholah ingin menunjukkan ada orang jahat yang mau menculikntya. Tetapi di arah Anita menunjukkan jari telunjuknya, keempat pemuda tersebut sudah berdiri berjajar dengan tenangnya sambil melipat tangan seolaholah meNitka berpose untuk suatu pemotretan. Anita merasa keadaan sudah sangat buruk.Ngapain say pak somadnya lagi tidur jangan dibangunin kasihan dong kan udah capek kerja seharian.. lagilagi Ben yang berkata. Dengan santai dia masuk ke dalam dan mengeluarkan sesuatu dari kantong bajunya. Seperti obat kapsul berwarna biru muda.

Ben membuka kapsul itu dan menuangkan isinya ke dalam cangkir kopi pak Somad. Anitapun mengerti. Pak Somad sedang tak sadarkan diri.Kok gak ngenalin sih say kamu kan tadi minum ini juga lupa ya? masih sambung Ben. Anita ingat, tadi dia sempat tak sadarkan diri.Tapi gimana caranya?? jawab Anita pelan tak bernada. Dia bingung kapan dia meminum obat tersebut.Duh, kaya investigator aja deh kamu kasih tau deh Zack sahut Ben dengan malas dan orang yang bernama Zack itu pun menyahut. Ternyata orang keempat yang dari tadi Anita tidak mengetahui itu namanya Zack. Anita pun mulai memperhatikan keempat orang tersebut. Mereka sungguh lakilaki yang wajahnya di atas ratarata. Semuanya berpenampilan ok dan tampan.Tadi kita titipin ke Ika sahut Zack sedikit santai. Anita pun seperti tersambar petir, dia kaget luar biasa. Tidak di sangka temannya sendiri menjebaknya.Kenapa seru Anita tanpa sadar. Dia terbengong. Di kepalanya sekarang menarinari wajah Ika sambil tersenyum licik kepadanya.Gimana say mau ikut kita. Kalo kamu nurut, semuanya akan baikbaik saja.. Ben dengan santai meraih tangan Anita menggandeng gadis itu. Anita tersadar, tanpa berlamalama dia menepis tangan Ben dan mendorong Ben berharap dia akan pergi jauhjauh meninggalkannya. Ben terdorong mundur 3 langkah.

Wajahnya menunjukkan perasaan marah. Sedetik kemudian Ben melangkah maju kedepan dan PLAK!Anita tersungkur jatuh menerima tamparan keras di pipi kirinya, terjerembab menabrak meja pak somad. cangkir kopi pak Somad jatuh dan pecah sesudah mengguyur badan Anita menumpahkan isinya ke seragam putih Anita dan menembus kedalam kulitnya menunjukkan gundukan kembar Anita yang tersiram, memetakan garis bra Anita yang berwarna hitam sehitam air kopi yang mengguyurnya. Pipi kirinya terasa panas dan perih. Perutnya sakit sehabis menghantam tepi meja pak Somad. sekarang, perasaan kalut menguasai hatinya. Bagaimana ini dalam hati Anita. Kemudian Anita merasa badannya diangkat ke atas dipaksa berdiri oleh tangan Ben. Anita pun berdiri. Tangannya tak sengaja mengelus pipi kirinya yang perih. Ben melihat setitik darah mengalir dari pinggir bibir Anita. Lalu Ben menghapus darah itu dengan punggung tangannya. Anita berusaha mengelak, sehingga darah itu masih meninggalkan bekas di sisi bibir Anita.Anita tidak menangis walau rasanya perut, pipi dan hatinya sakit dikhianati. Dia tidak mau terlihat lemah di depan keempat pemuda tersebut. Sorry ya say abis kamunya gitu sih Kita cuma mau bawa kamu doang kok Sahut Ben sambil membelai rambut Anita mesra seolaholah seorang kekasih bicara kepada gadisnya. Anita benci nada suara itu. Dia memutar otaknya. Bagaimana dia bisa keluar dari masalah ini.

Tolong jangan ganggu gueGue.. gue bakal bayarbayar tiga kali lipat dari orang yang bayar lo.. dengan terbatabata Anita mencoba untuk bernegosiasi kepada Ben. Engga bisa gitu dong say emang kamu pikir kitakita ini orang yang butuh uang. Enggak sayanglagian ini udah termasuk urusan perasaan right guys? Ben bertanya ke temantemannya dan sekali lagi mereka mengiyakan dengan kompak.Anita pun merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk dirinya. Dia juga mendiamkan Ben yang meraih tangannya dan menggandengnya keluar. Dengan menurut Anita berjalan keluar. Sesampai di luar tak jauh dari pintu rumah pak Somad. Anita kembali menghempaskan tangannya dan berusaha melepaskan diri berlari. Kaget dengan pegangannya, tanpa sadar tangan Anita sudah terlepas dari Ben. Anita pun kembali berusaha berlari. Namun Dave, Zack dan si IndoPaskin dengan cekatan mengejar Anita. Dengan perut yang masih sakit, Anita tidak bisa berlari sekencang tadi. Tapi dia terus berlari. Dia tidak berani melihat ke belakang. Dan tidak lama kemudian dia merasa bajunya dipegang dan ditarik dari belakang. Tetapi Anita tetap berlari berharap tarikan baju itu akan terlepas. Tetapi pegangan itu begitu kuat dan kencang sehingga merobek baju belakang seragam Anita. Anita pun kembali jatuh terjeNitmbab di rumput belakang sekolahnya.

Terjatuh tertelungkup. Dia coba untuk bangun tanpa menghiraukan bajunya. Tetapi tibatiba dibelakang tubuhnya ada yang menindih dan menahannya untuk tetap berada terlungkup di rumput.Lepasin gue!.. Lepasin!!! TOLONG!! TOLONG!!! teriak Anita berusaha berontak. Sedetik kemudian tangan kasar membalikan badannya dengan kuat. Di lihat Ben berada di atasnya. Dan PLAK!! PLAK!!Dua tamparan kembali dihadiahkan di pipi kanan dan kiri Anita. Kembali Anita merasa seperti di hantam dengan benda yang sangat keras di kedua pipinya. Anita merasa seakan rahangnya ikut terlepas setelah tamparan kedua itu mendarat di pipinya. Ben masih menindih Anita yang sudah terlentang. Dengan geram dia mencekik leher Anita. Anita tidak bisa mengelak lagi. Dia merasa akan mati. Dia tidak bisa bernafas. Dia juga tak bisa bicara. Tangan Anita dengan segera memegang tangan Ben mencoba melepaskan cekikannya. Kakinya menendangnendang rumput di bawahnya. Muka Anita sudah memerah. Sungguh satu menit yang menyiksakan setelah dengan tibatiba Dave mengingatkan Ben untuk melepaskan cekikannya.Ben, Gila lo bisa mati dia!! Lepasin! Lalu Ben tersadar dan melepaskan cekikannya. Anita pun terbatukbatuk. Lega dia bisa bernapas lagi, meskipun kalau boleh memilih dia mau langsung tertidur, mati atau pingsan dan bangun di tempat yang jauh dari sini. Selamat dan hidup normal lagi.Tibatiba Ben bangun dari tubuh Anita dan menarik Anita untuk berdiri. Anita pun terbangun. Sam, pegangin dia! Biar enggak kabur lagi! si Indopakis langsung bergerak memegang Anita, rupanya dia bernama Sam. Ben kembali melihat ada sebersit goresan yang mengeluarkan darah di pelipis kanan Anita. Rupanya Anita tergores ketika jatuh tadi.

Dan sedetik kemudian Ben menarik seragam putih Anita dan langsung merobeknya terbuka tepat di dadanya. Kancing seragam Anita pun terlepas semua saking kencangnya robekan tangan Ben. Spontan buah dada Anita yang masih terpampang memperlihatkan isinya kepada keempat pemuda tersebut. Anita segera berusaha menutup dadanya dengan menyatukan robekan seragamnya. Tetapi Sam dengan cepat meraih tangannya menekuknya ke belakang sehingga Anita tidak bisa berkutik lagi. PLAK! Tamparan sekali lagi mendrat di pipi kiri Anita, darah segar kembali mengalir dari tepi bibir Anita.Jangan ngelawan lagi dong sayangaku udah capek nih main larilarian! Kata Ben. Ada nada mengancam di sana. Ben memandang buah dada Anita. Lalu dia meraih rok abuabu Anita. Anita pun berusaha menghindar, tetapi pegangan Sam sungguh kuat sehingga dia tidak bisa mengelak lagi. Dengan kasar Ben merobek rok Anita dari bawah ke atas. Belahan panjang terobek tepat di tengahtengahnya sehingga memperlihatkan celana dalam hitam Anita. Kaki Anita yang jenjang pun ikut terpamerkan seperti dada dan perutnya. Kembali Ben mengoyak rok abuabu Anita, kali ini tempatnya di sisi kiri yang dapat memperlihatkan paha Anita yang putih mulus. Anita sekarang merasa bahwa sekarang seragamnya tidak bisa melindunginya dari keterlanjangan. Tetapi dia tidak bisa berbuat apaapa.Say bagus banget sih bodynya Seru Dave tibatiba mendekat dan memegang buah dada kiri Anita yang menggantung indah meskipun masih tertutup pembungkusnya. Iya ya si Albie benerbener pinter pilih cewek Sam ternyata mengambil kesempatan memegang buah dada Anita yang sebelah kanannya. Tetap Anita tidak menangis dalam keadaan seperti ini. Dirinya sudah hampir telanjang. Pipinya panas, pelipisnya perih, perut dan hatinya sakit memikirkan kenapa Albie dan Ika bisa sejahat itu padanya. Lalu Ben mendekat. Dia mendekatkan tangan kanannya ke tubuh Anita. Anita langsung memejamkan mata, mengira Ben akan menamparnya lagi.

Baca Juga Cerita Dewasa : Pijat Plus dari Pijet Sampai Ngentot

Dia sudah tidak tahan lagi dengan tamparan Ben. Tetapi ternyata Anita salah terka. Ben meletakan tangannya di kemaluan Anita yang masih terbungkus celana berbahan silk tipis yang mempesona. Nit masih perawan ga?? tanya Ben sambil mengelus kemaluan Anita. Anita terdiam. Dia merasa pertanyaan itu tidak untuk di jawab. Lalu Ben menampar Anita lagi. Lalu menjambak rambutnya dengan tangan kirinya membuat kepala Anita menengadah sementara tangan kanan Ben masih meraba benda kehormatan Anita.Jawab say! kata Ben dengan nada tetap halus. Anita bingung kenapa orang seperti Ben bisa berbuat kasar tetapi berkata halus. Hal itu membuat Anita semakin panik.I iii iiya! jawab Anita gemetar. SHIT!! serapah Ben sambil melepas pegangannya menjauh dari Anita. Kenapa bro? bukannya harusnya kita seneng? timpal Zack bingung.Bukan gitu Zack!!! Perjanjiannya, kalau dia udah engga perawan lagi kita boleh make. Tapi kalo masih, kita gak boleh make dia Kenapa gitu?! Kok perjanjiannya tolol banget! timpal Dave yang juga kecewa dengan keputusan Ben. Itu udah kontraknya sama dia!! Orang yang nyuruh kita itu gak mau ngambil keperawanan Anita. Tapi kalo emang udah enggak baru kita bisa make dia! What the hell Ill fuck her! Weve been this far!! seru Dave kembali. No way bro thats the deal!! Ben berseru. Fuck the dea!!. Im still gonna fuck this girl..!!Sam nampaknya tak mau ketinggalan argumentasi. Hal ini memberikan kesempatan pada Anita untuk mencari celah melarikan diri. Dengan mengerahkan seluruh tenaganya Anita menhentakkan kakinya lagi menginjak kaki Sam yang menguncinya. Sam pun terkejut kesakitan pada telapak kaki kanannya yang di injak Anita. Sam melepaskan pegangannya, sejurus kemudian Anita kembali berlari. Dia terus berlari menuju gerbang depan. Atau mungkin dia akan bersembunyi ke dalam salah satu kelas. Terus sembunyi sampai ada kesempatan untuk menuju gerbang depan walaupun sampai malam. Seragam Anita yang sudah robek parah berkibar di belakang mengiringi pelariannya. Anita masih tidak berani menengok ke belakang. Lalu dia melihat satu kelas yang pintunya terbuka.

Anita masuk ke kelas itu dan langsung menutup pintunya. Tetapi sebelum pintu tertutup, seseorang mendorong keras dari luar membuka pintu dan pintu itu terjeblak keras terbuka menghantam wajah Anita. Anita kembali terjatuh. Lalu dia melihat Ben berada di bingkai pintu.Rupanya dia berhasil mengejar Anita, dan ketika Anita menutup pintu, dengan kasar Ben mendorong pintu itu sehingga Anita yang berada di baliknya terhantam keras tepat mengenai hidungnya. Dengan sadar dia meraba hidungnya. Sakit Katanya dalam hati. Setetes darah berhasil menempel di buku jari telunjuk Anita. Hidungnya sepertinya patah. Anita merasa panas dan sakit yang teramat dalam di hidungnya. Masih dalam posisi terduduk jatuh. Dengan murka Ben menarik Anita bangkit dari lantai keras dan menhempaskan tubuh Anita ke meja terdekat. Kembali perut Anita menghantam tepi meja. Ini lebih sakit dari tamparantamparan di pipi yang diberikan Ben tadi. Anita terhuyung jatuh ke bawah. Perutnya terasa berat dan mual. Anita melingkar tersimpuh menekan perutnya, berusaha menahan rasa sakit yang teramat sangat. Sedetik kemudian dia memuntahkan sesuatu. Tepat didepan matanya, darah segar keluar dari mulutnya yang mungil itu. Anita pun tetap bersimpuh di lantai kelas. Dia tidak sanggup untuk berdiri.Kemudian, Ben menarik dagu Anita yang tertunduk membuat dia menengadah menatap Ben. Dia melihat keempat pemuda itu sudah ada di hadapannya lagi. Ben melihat setitik air mata tercetak di mata Anita. Bukan air mata sedih dan takut yang dikeluarkan Anita. Tetapi air mata menahan sakit di perutnya. Cantik juga ya kamu kalau kaya gini senyum Ben menyeringai sambil menghapus aliran darah yang mengalir di dagu Anita.

Kalo seandainya kamu nurut sama aku, gak bakal jadi begini sayang Tolong jangan ganggu gue.. tolong, jangan perkosa gue. Gue masih perawan Perjanjiannya udah berubah sekarang sayang kalau kamu seandainya nurut, mungkin aku akan membela kamu biar gak usah diperkosa ramerame sekarang kamu engga ada pilihan lagi say. Anita masih belum mau menyerah dengan kenyataan ini. Dengan melupakan rasa sakit diperutnya yang teramat sangat, dia kembali mendorong tubuh Ben sehingga menubruk temanteman Ben yang tepat berada di belakangnya. Lalu dengan langkah seribu dia berlari kearah pintu menuju gerbang sekolah. Dia terus berlari. Entah kekuatan darimana tetapi dia memacu kakinya untuk terus berlari. Tiba di gerbang, Anita menggedorgedor gerbang dengan keras.TOLONG TOLONG!!!! katanya kuatkuat. Lalu Anita menoleh ke belakang dan di lihatnya keempat pemuda itu sudah semakin dekat. Anita kembali berputar untuk berlari. Dia tahu dia harus terus berlari. Menoleh sebentar kebelakang memastikan dia cukup jauh untuk bersembunyi dan tibatiba tanpa sadar, kakinya terantuk keras ke tiang penyangga rantai parkir dan terjatuh keras ke lantai aspal parkiran sekolahnya. Langsung saja, denyut kesakitan yang luar biasa di lutut Anita hampir mengaburkan pandangannya, berkunangkunang sebentar kaki Anita terasa sakit bukan kepalang. Anita memegang kakinya. Bagaikan tertiban batu besar yang meremukkan kakinya, Anita merasa bahwa lututnya menyiksanya. Matanya langsung berair mencoba menahan sakit. Anita merintih menggigit bibirnya sendiri sambil memegang lututnya. Ketika dia coba untuk bangkit berdiri. Lutut dan tulang keringnya serasa tidak bersahabat. Anita terjatuh lagi.Ha.. ha.. ha Terdengar tawa keras yang sangat dekat.

Di depannya Ben dan temantemannya sudah berdiri tepat mengelilingi Anita. Anita sangat takut kalau Ben akan memukulnya lagi. Dia sudah sangat kesakitan. Tetapi dia tidak bisa berlari lagi. Dia merasakan kaki kanannya yang terantuk tiang sepertinya patah dan tidak bisa diajak untuk berlari. Anita kok bisa jatuh? Engga liat jalan ya say! Belai Ben di rambut Anita mengikuti cemoohannya. Anita sudah sangat ketakutan sekarang. Ben mulai menggerayangi Anita yang sudah tidak berkutik lagi walaupun tak ada Sam yang memeganginya dari belakang. Anita berusaha menyeNitt tubuhnya mundur menghindari keempat orang tersebut walaupun dia tahu hal itu tidak akan membantu banyak. Tibatiba Ben menjenggut kasar rambut Anita dan menjambaknya keras. Sementara tangan kanan Ben menekan keras lutut Anita dimana warna biru kemerahan sudah membilur pucat mengotori warna putih mulus di sana.Acchh! Anita mengerang kesakitan. Seakan Ben tidak menghiraukan Anita dan ingin membuatnya sakit lebih dalam lagi, Ben terus menekan kuat lutut Anita yang sudah membiru kehitaman. Air mata mengalir deras di pipi Anita menahan sakit yang teramat sangat di kakinya yang membiru. Dia sadar sudah tidak ada jalan keluar lagi.Sakit ya say? Tanya Ben mesra, sementara ketiga temannya tersenyum puas. Merasa mangsanya sudah tidak bisa berkutik lagi. Mereka senang tidak ada adegan kejarkejaran lagi. Tapi kamu tambah cantik kalau kesakitan gini! sambung Ben lagi. Anita merasa jijik dan marah terhadap keempat orang tersebut. Tetapi yang pasti sakit di kaki ini tidak seberapa dibanding sakit hatinya terhadap Ika dan Albie. Kenapa mereka berdua begitu tega bersekongkol untuk menyakitinya. Dia tidak mengerti apa salahnya kepada Ika. Dan mengapa Albie bisa berbuat sejauh ini karena penolakannya.Tibatiba Anita merasakan tangan Ben sudah berpindah dari lutut naik ke daerah sensitif segitiga Anita.

Kali ini dia menarik celana dalam Anita. Menurunkannya kebawah sehingga celana dalam itu merosot ke bawah menunjukkan kemaluan Anita dengan jelas. Berusaha untuk terus sadar. Anita merasakan sakit kembali di lututnya ketika celana dalamnya ditarik paksa dan mengenai kakinya yang jenjang. Anita sadar dirinya sudah setengah telanjang saat seragam putih abuabunya dirobek paksa oleh keempat pemuda tersebut. Tapi sekarang, tanpa pembungkus segitiga itu, Anita merasa sudah telanjang bulat meskipun seragam compangcampingnya masih tersanggah di badannya walaupun tidak bisa menyembunyikan sempurna seluruh anggota badannya.Tolong Benjangan perkosa gue Gue akan kasih apa aja yang lo mau asal jangan perkosa gue tolong Seru Anita memelas.Wah, dia udah tau nama lo Ben Hahahaaternyata cewe ini udah kenalan ma lo ya Ben?! Celetuk Dave tepat di samping. Ada air mata menetes tepat di dada Anita yang terbuka. Ben menyeka air mata itu sambil berusaha membuka bra hitam yang Anita kenakan hari itu. Tolong Ben,jangan! mohon Anita sambil memegang tangan Ben yang berusaha melepas branya dengan kedua tangannya.Sebutin aja angkanya, gue bakal usahainTapi jangan perkosa gue please Anita mengiba dengan berlinangan air mata. Tetapi rupanya Ben tidak merasa kasihan dengannya. Lalu Ben menghempaskan tubuh Anita kembali ke tanah. Sejurus kemudian, Ben mulai membuka ikat pinggangnya, membuka celananya mengeluarkan kemaluannya yang ternyata sudah tegak menjulang. Anita sungguh ketakutan. Dia terus berusaha menyeNitt badannya mundur. Tetapi Ben dengan tenang menindih Anita, gelagak tawa melatarbelakangi adegan ini. Ben kemudian menciumi bibir Anita dengan lembut dan sopan seolah ini adalah malam pertamanya. Dengan sekuat tenaga Anita menghindari ciuman itu. Tetapi dia sudah tidak berdaya lagi. Ben sekali lagi mulai menggerayangi dan menjamahi tubuh lemas Anita. Dia bahkan menciumi tengkuk dan telinga Anita.Kan udah aku bilang sayang sekarang tuh udah bukan urusan duit perasaan, tapi urusan hati. Aku gak butuh uang kamu kok uangku juga banyak. Aku cuma mau membagi dan merasakan cinta untuk kita berdua Darah Anita berdesir ketika dirasakan benda tumpul dan kenyal sudah menempel di kemaluannya yang sudah telanjang, memaksa masuk ke liang kehormatannya. Rasa takut dan putus asa mulai menguasai Anita. Akal sehatnya hilang.

Air matanya mengalir deras menahan sakit di sekujur tubuhnya ketika tibatiba seseorang dari belakang menarik Ben ke atas dan meninjunya keras sehingga Ben tersungkur. Tanpa memberi ampun. Lakilaki itu terus memukuli dan menendangi Ben yang terjatuh dengan kepalan tangan dan kakinya ke segala arah di seluruh badan Ben. Menendang perutnya sangat keras. Anita tidak bisa melihat siapa orang itu. Tetapi dia bisa melihat Ben memuntahkan darah segar ketika orang itu menendang perutnya. Sesaat kemudian Zack, Sam dan Dave mulai tersadar dari bengongnya dan segera menolong Ben dengan menarik orang itu dan menguncinya untuk tidak berkutik lagi. Anita akhirnya melihat siapa dia.Albie katanya dalam hatinya. Tanpa sadar dia menarik dan memakai lagi celana dalamnya. Sedetik kemudian dia hanya bisa terbengong melihat kejadian Albie di bekuk oleh ketiga teman Ben. Ben pun mulai bangkit berdiri. Memakai celananya kembali, menyeka bibirnya yang bersimbah darah dengan punggung tangannya. Bukubuku jarinya mengepal dan membentuk tinju. Kemudian dia sedikit berlari menghampiri Albie dan meninjunya keraskeras. Albie tidak tersungkur kaNitna dipegangi ketiga teman Ben, tetapi Anita melihat Albie tertonjok telak dan langsung mengeluarkan darah di salah satu lubang hidungnya. Albie berusaha melawan. Tetapi ketiga pegangan pemuda itu sungguh kuat menguncinya.SIAPA LO?!! teriak Ben marah. Tangannya tetap terkepal membentuk tinju yang Anita yakin sangat menyakitkan kalau terkenanya.EH PENGECUT! KALO BERANI SATU LAWAN SATU. JANGAN KEROYOKAN GINI! DASAR BANCI LO!!! CUIH!! Albie pun tak kalah geramnya sambil meludahi Ben dengan segala keberaniannya.Seakan tersambar petir, Anita menyadari kalau meNitka tidak mengenali Albie. Berarti mereka bukan suruhan Albie. Anita sungguh menyesal mengapa dia sempat menyalahi Albie. Ternyata Albie datang untuk menolongnya.Anita tahu kalau saat Albie meludahi Ben, sesuatu yang buruk akan menimpa Albie. Dengan segala kemampuannya Anita bangkit berdiri, berlari terpincangpincang dan segera memeluk Albie seolah melindungi Albie dari Ben dengan badannya yang kecil dan terluka.

Albie tangis Anita sambil memeluknya keras menghiraukan keempat pemuda yang lain.kamu engga apaapakan Nit? Tenang aja Nit, semua akan baikbaik aja jawab Albie berusaha menenangkan Anita meskipun dengan posisi terkunci dia tidak bisa membalas pelukan Anita yang sudah lama dia nantikan. Ben rupanya tersadar kalau yang memukulnya bernama Albie. Lantas saja dia menarik tubuh Anita menjauh dari pelukan Albie ke pelukannya sendiri. Sambil memeluk Anita dari belakang, Ben mulai memperhatikan Albie yang masih memberotak kunci sekapan mati dari ketiga sahabatnya. Untuk pandangan seorang lakilaki, menurut Ben Albie memang lakilaki yang ganteng. Hidung yang mancung menghiasi wajahnya yang putih. Badannya tegap atletis. Tingginya juga sama dengan tinggi dirinya dan temantemannya.Jadi elo yang namanya Albie Ben bertanya sambil terus memeluk Anita dari belakang.Jangan sentuh Anita lo bajingan!! Siapa yang nyuruh lo! Suruh dia berhadepan sama gue!! Dasar lo pengecut semua!! Albie tetap menantang walaupun menuru

Nasib Anita Anak Remaja Sex yang Malang Cerita Sex Terbaru

Cerita Dewasa

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul Nasib Anita Anak Remaja Sex yang Malang Cerita Sex Terbaru yang dipublish pada February 5, 2023 di website CeritaSex

Artikel Terkait

Leave a Comment