NGENTOT CEWEK FOTO MODEL DENGAN FOTOGRAFERNYA dan AKU RELAKAN MEMEK KU TERGADAI DEMI IJASAH Pemerkosaan Terbaru

Cerita mesum – Cerita Seks ini mungkin adalah cerita bokep yang seru untuk di baca, berdasar kan kisah seks nyata aku, Aku mungkin sudah banyak malang melintang di dunia fotografer, kamar yang sebagian orang tabu untuk dibuka dan bisa aku foto “kenapa dibilang tabu” karena pasangan yang aku foto dalam keadaan ML. Bukan apa-apa karena gak tau pasangan itu pengen mengabadikan gaya sex mereka dalam sebuah album yang ”historisnya” tinggi dan ini adalah konsumsi pribadi mereka, Bayaran lumayan Gede waktu itu, Honor yang lumayan bisa buat deting sama pacar-pacar.  Lebih dari 2 brow pacarku, maklum aku fotografer setiap ada model cakep yang pengen orbit dan cepat tenar kadang aku bumbu-bumbuin otomatis juga dia sering kasih tips.  ”Cium gratis” enak juga mereka semua kan model, tidak usah minta no Hp yang ribet-ribet mereka sendiri yang pengen save no aku, kayak artis juga.  He ngomong-Ngomong dalam karirku aku mengalami kejadian sex yang bikin aku konak saat itu, mau tau cerita seks selengkapnya:  “Ayo sayang, jangan malu, buka lebar kakinya …” pinta Soleh . “ ah .. jangan lebar lebar dong , malu ..” jawab si gadis . Soleh pun membidik dan memfoto , pose erotis gadis itu dengan camera digital megapixelnya .  “gak usah malu sayang, punya body oke gak apa apa dong di tonton..” ujar Soleh lagi. “ oke sekarang coba menunging, dan buka deh kakinya agak lebar ..” pinta Soleh lagi. Gadis itu menurut, “ seperti ini ..”. 

“yah, begitu, bagus banget deh pantat kamu, sangat sexy ..”
ujar Soleh, sambil memfoto pose itu beberapa kali . Mungkin Soleh juga gak
tahan lagi, dan dia meraba vagina gadis itu. “ ahh … jangan ahh … “ gadis itu
mulai bersuara, dan merubah posisinya. Gadis kembali duduk di atas ranjang
hotel itu, dan kembali Soleh memfoto beberapa shoot lagi.  “udah ah, waktunya sudah habis..” gadis itu
berjalan ke kamar mandi dan mengunci pintu. Soleh hanya tersenyum saja.  Tak lama Gadis itu sudah rapi berpakaian
kembali, dengan t shirt dan rok mini sexynya itu.  “Soleh eloe benar kan, bisa promosiin gua
supaya bisa ikut main sinetron“ tanya Gadis itu.  “ Tenang aja Ning , gua kenal ma , banyak
producer film …” jawab Soleh.  “ benar
yah …” kata Ningrum, dan gadis itu bersemangat .  Tangan Soleh pun mulai nakal, dan meraba paha
mulus Ningrum.“ ih, Soleh, kamu genit yah …” ujar Ningrum. Tak hanya di situ,
Soleh pun memarkirkan bibirnya di bibir indah Ningrum. Ningrum tak menolak ,
mereka pun berciuman dengan nafsu.  Tangan
Ningrum cukup agresif, meraba raba selangkangan Soleh. Dan perlahan membuka
zippernya, Hingga penis Soleh mencuat keluar dari balik celana boxer. “ ihh ,
besar banget sih , punya kamu ..” seru Ningrum. 
“ kamu sukakan, sayang..” ujar Soleh. Ningrum tersenyum, dan memainkan
penis Soleh yang sudah tegang itu.  Sedangkan
tangan Soleh juga terlihat sudah berada di balik rok mini Ningrum. “ ahh, kamu,
jahat, bikin saya nafsu aja nih..” guman Ningrum. Soleh hanya terenyum, dan
Ningrum mulai mengubah posisi, lidahnya menjulur, menyentuh ujung penis Soleh.
“ ohh…..

“Soleh melenguh.  Ningrum terus memainkan ujung penis Soleh, dengan lidahnya, sesaat kemudian, mulai mengulumnya. “ yes babe , yes ..” desah Soleh, sambil ikut mengoyangkan pantatnya.  Sambil kedua tangan Soleh, melepas t shirt Ningrum, yang jongkok di hadapannya. Dan tangan Soleh mulai meraba raba buah dada, Ningrum yang montok, dan tampak sexy itu.  Gerakan Ningrum, semakin hot, memberi Soleh the best blowjob dengan harapan Soleh akan membatunya masuk ke duania showbizz. Tangan Soleh, juga terus memainkan buah dada Ningrum, meremas, remas, dan memainkan putting susunya yang tampak menonjol terangsang itu. Tubuh Ningrum pun terlihat mengelijing, sambil terus mengulum penis Soleh.  Sepuluh menit berlalu, Soleh sudah semakin dekat ke puncak birahinya , kini kedua  tangannya , memegang kepala Ningrum , dan menguyangkan kepalanya muju dan mundur . “  oh .. ..oh…” Soleh melenguh, dan Ningrum menerima dengan nafsu setiap desakan penis besar soleh di mulutnya .  “ohh, gua sudah mau keluar..” erang Soleh. Sambil mempercepat gerakkan bokongnya. Penisnya bergerak cepat di dalam mulut Ningrum, dan tak lama, Soleh terdiam. Ningrum memejamkan matanya, dan merasakan semburan hangat, dalam mulutnya.  Ningrum segera berlari ke toilet, membersihkan mulutnya, sedang Soleh terduduk lemas. Tapi itu tak lama, setelah Ningrum keluar dari toilet,

Baca Juga Cerita Seks Panas : Tergoda tubuh kak lisa dan Kenyot Toket Montok Ibu Tiri ku yang kenyal

Soleh langsung menyambutnya, dan melumat bibirnya dengan
nafsu.  Ningrum memang cantik, di usianya
yang menginjak 27 tahun, tubuhnya sexy dan matang. Rambutnya yang sebahu,
selalu tertata rapi. Tangan Soleh pun melepas releting rok mini yang di kenakan
Ningrum.  Lalu jari jari nakal Soleh,
mulai mengelus elus selangkangan Ningrum, yang masih terbalut celana dalam
hitam mininya . “ih … ahh….” desah Ningrum, yang berdiri, sambil memegang
pundak Soleh.  Tangan Soleh pun tak
sabar, memelorotkan celana dalam Ningrum. Terlihat bulu bulu, yang menghias
bukit vaginanya. Jari Soleh bergerak, meraba belahan vagina Ningrum.  Mencari daerah sensitif organ rahasia
Ningrum. “ shhhh… ahh….”desah Ningrum. Jari Soleh pun mengesek klitoris Ningrum
, membuat Ningrum semakin mendesah .  Jari
jari Soleh tidak hanya mengesek, namun bergerak masuk keliang vagina Ningrum
“ohh … ohh…. .. ohh…” desah nya. Jari jari Soleh lincah bergerak, membuat
Ningrum semakin mendesah desah kenikmatan. 
Jari jari yang basah itu terus keluar masuk liang vagina Ningrum, hingga
Ningrum di buatnya tak bisa bertahan. “ ahh.. udah .., saya gak kuat di
giniin…ahh…” desah Ningrum.  Yang membuat
Soleh semakin mempercapat gerakan jarinya , dalam vagina Ningrum yang semakin
basah. “ ahh … udah..ah… “.Dan tiba tiba, tubuh Ningrum mengejang, dan seakan
tulangnya lepas, dan Ningrum terduduk di lantai karpet kamar hotel itu. 

Kembali Soleh , menarik tangannya, hingga Ningrum berdiri,
dan duduk di pangkuan Soleh, dan Soleh melumat bibir Ningrum dengan nafsu.
Bibir mereka menempel erat, dan lidah mereka berpilin pilin, beberapa saat,
hingga Soleh, merebahkan tubuh Ningrum, yang sudah separuhnya bugil, di kasur
empuk hotel itu.  Kedua kaki Ningrum di
buka lebar oleh Soleh, vaginanya yang memerah, dengan liang vagina yang siap
santap. Soleh pun mulai mengarahkan penisnya, mendekat liang vagina Ningrum,
dan semakin mendekat .  “ ahh .. soleh ..
pelan pelan ..dong.. …” ujar Ningrum. Soleh hanya tersenyum, dan terus mendesak
penis besarnya ke dalam vagina Ningrum, gadis yang cantik itu. “ ohh .. .. ohh…
“ erang Ningrum , menikmati desakan hardware milik Soleh itu .  Soleh pun mulai dengan goyangan saktinya,
mendorong, dan menarik, membuat tubuh Ningrum, mengelijing, dan mulutnya
mendesah desah .  Gerakan Soleh pun
semakin cepat, dan Ningrum semakin menikmati gerakan Soleh, seakan di bawa
Soleh terbang jauh, melayang di langit kenikmatan .  Kembali Soleh , menarik tangannya, hingga
Ningrum berdiri, dan duduk di pangkuan Soleh, dan Soleh melumat bibir Ningrum
dengan nafsu.  Bibir mereka menempel
erat, dan lidah mereka berpilin pilin, beberapa saat, hingga Soleh, merebahkan
tubuh Ningrum, yang sudah separuhnya bugil, di kasur empuk hotel itu.  Kedua kaki Ningrum di buka lebar oleh Soleh,
vaginanya yang memerah, dengan liang vagina yang siap santap. Soleh pun mulai
mengarahkan penisnya, mendekat liang vagina Ningrum, dan semakin mendekat .  “ ahh .. soleh .. pelan pelan ..dong.. …”
ujar Ningrum. Soleh hanya tersenyum, dan terus mendesak penis besarnya ke dalam
vagina Ningrum, gadis yang cantik itu. “ ohh .. .. ohh… “ erang Ningrum ,
menikmati desakan hardware milik Soleh itu . 
Soleh pun mulai dengan goyangan saktinya, mendorong, dan menarik,
membuat tubuh Ningrum, mengelijing, dan mulutnya mendesah desah .  Gerakan Soleh pun semakin cepat, dan Ningrum
semakin menikmati gerakan Soleh, seakan di bawa Soleh terbang jauh, melayang di
langit kenikmatan .

AKU RELAKAN MEMEK KU TERGADAI DEMI IJASAH

Kisah  yg satu ini
berjalan telah anggak lama, tepatnya terhadap akhir semester 3, dua th yg dulu,
Disaat itu merupakan saat-saat menjelang UAS. Seperti biasa, seminggu sebelum
UAS nama-nama mahasiswa yg tak diperbolehkan ikut ujian lantaran bermacam macam
dikarenakan seperti over absen, telat pembayaran, dsb tertera di papan
pengumuman di depan TU fakultas. Hri itu saya dibuat shock bersama tercantumnya
namaku di list cekal salah satu mata kuliah mutlak, 3 SKS pun. Saya teramat
bingung disana terdaftar absenku telah empat kali, melebihi batas maksimum tiga
kali, APakah saya salah menghitung, padahal di agendaku tiap-tiap absenku
kucatat dgn terang saya cuma tiga kali absen di mata kuliah itu.  Akupun complain masalah ini dgn dosen yg
bersangkutan yakni Pak Qadar, satu orang dosen yg lumayan senior di kampusku,
beliau berusia pertengahan 40-an, berkacamata & sedikit beruban, tubuhnya
pendek jika dibanding denganku cuma hingga sedagu. Diajar olehnya benar-benar
enak & mengerti tetapi beliau anggak cunihin, dikarenakan menyukai
cari-cari peluang utk mencolek atau bergurau bersama mahasiswi yg jelita pada
pukul kuliahnya termasuk juga serta saya sempat jadi korban
kecunihinannya.  Karena sudah senior dan
menjabat kepala jurusan, dia diberi ruangan seluas 5×5 meter bersama dengan Bu
Hany yang juga dosen senior merangkap wakil kepala jurusan.

Kuketuk pintunya yang terbuka setelah seorang mahasiswa yang
sedang bicara padanya pamitan. “Siang Pak !” saPaku dengan senyum diPaksa
“Siang, ada perlu apa ?” “Ini Pak, saya mau tanya tentang absen saya, kok bisa
lebih padahal di catatan saya cuma tiga..,” demikian kujelaskan panjang lebar
dan dia mengangguk-anggukkan kepala mendengarnya. Beberapa menit dia
meninggalkanku untuk ke TU melihat daftar absen lalu kembali lagi dengan map
absen di tangannya. Ternyata setelah usut punya usut, aku tertinggal satu
jadwal kuliah tambahan dan cerobohnya aku juga lupa mencatatnya di
agendaku.  Dengan memohon belas kasih aku
memelas padanya supaya ada keringanan. “Aduhh.. tolong dong Pak, soalnya nggak
ada yang memberitahu saya tentang yang tambahan itu, jadi saya juga nggak tahu
Pak, bukan salah saya semua dong Pak.” “Tapi kan dik, anda sendiri harusnya
tahu kalau absen yang tiga sebelumnya anda bolos bukan karena sakit atau apa
kan, seharusnya untuk berjaga-jaga anda tidak absen sebanyak itu dong dulu.”
Beberapa saat aku tawar menawar dengannya namun ujung-ujungnya tetap harga
mati, yaitu aku tetap tidak boleh ujian dengan kata lain aku tidak lulus di
mata kuliah tersebut. Kata-kata terakhirnya sebelum aku pamit hanyalah, “Ya
sudah lah dik, sebaiknya anda ambil hikmahnya kejadian ini supaya memacu anda
lebih rajin di kemudian hari” dengan meletakkan tangannya di bahuku. Dengan
lemas dan pucat aku melangkah keluar dari situ dan hampir bertabrakan dengan Bu
Hany yang menuju ke ruangan itu. Dalam perjalanan pulang di mobilpun pikiranku
masih kalut sampai mobil di belakangku mengklaksonku karena tidak memperhatikan
lampu sudah hijau.  Hari itu aku habis 5
batang rokok, padahal sebelumnya jarang sekali aku mengisapnya. Aku sudah
susah-susah belajar dan mengerjakan tugas untuk mata kuliah ini, juga nilai UTS-ku
8,8, tapi semuanya sia-sia hanya karena ceroboh sedikit, yang ada sekarang
hanyalah jengkel dan sesal.

Sambil tiduran aku memindah-mindahkan chanel parabola dengan remote, hingga sampailah aku pada chanel TV dari Taiwan yang kebetulan sedang menayangkan film semi. Terlintas di pikiranku sebuah cara gila, mengapa aku tidak memanfaatkan sifat cunihinnya itu untuk menggodanya, aku sendirikan penggemar seks bebas. Cuma cara ini cukup besar taruhannya kalau tidak kena malah aku yang malu, tapi biarlah tidak ada salahnya mencoba, gagal ya gagal, begitu pikirku. Aku memikirkan rencana untuk menggodanya dan menetapkan waktunya, yaitu sore jam 5 lebih, biasanya jam itu kampus mulai sepi dan dosen-dosen lain sudah pulang. Aku cuma berharap saat itu Bu Hany sudah pulang, kalau tidak rencana ini bisa tertunda atau mungkin gagal.  Keesokan harinya aku mulai menjalankan rencanaku dengan berdebar-debar. Kupakai pakaianku yang seksi berupa sebuah baju tanpa lengan berwarna biru dipadu dengan rok putih menggantung beberapa senti diatas lutut, gilanya adalah dibalik semua itu aku tidak memakai bra maupun celana dalam. Tegang juga rasanya baru pertama kalinya aku keluar rumah tanpa pakaian dalam sama sekali, seperti ada perasaan aneh mengalir dalam diriku. Birahiku naik membayangkan yang tidak-tidak,

Baca Juga Cerita Dewasa Terbaru : Perkosaan Seorang Biarawati cantik oleh sang pastur

terlebih hembusan AC di mobil semakin membuatku bergairah,
udara dingin berhembus menggelikitik kemaluanku yang tidak tertutup apa-apa.
Karena anggak macet, aku baru tiba di kampus jam setengah enam, kuharap Pak
Qadar masih di kantornya. Kampus sudah sepi saat itu karena saat menjelang
ujian banyak kelas sudah libur, kalaupun masuk paling cuma untuk pemantapan
atau kuis saja.  Aku naik lift ke tingkat
tiga. Seorang karyawan dan dua mahasiswa yang selift denganku mencuri-curi pandang
ke arahku, suatu hal yang biasa kualami karena aku sering berpakaian seksi cuma
kali ini bedanya aku tidak pakai apa-apa di baliknya. Entah bagaimana reaksi
mereka kalau tahu ada seorang gadis di tengah mereka tidak berpakaian dalam,
untungnya pakaianku tidak terlalu ketat sehingga lekukan tubuhku tidak
terjiplak. Akupun sampai ke ruang dia di sebelah lab. bahasa dan kulihat
lampunya masih nyala. Kuharap Bu Hany sudah pulang kalau tidak sia-sialah
semuanya. Jantungku berdetak lebih kencang saat kuketuk pintunya. “Masuk !”
sahut suara dari dalam “Selamat sore Pak !” “Oh, kamu Citra yang kemarin, ada
apa lagi nih ?” katanya sambil memutar kursinya yang menghadap komputer ke
arahku. “Itu.. Pak mau membicarakan masalah yang kemarin lagi, apa masih ada keringanan
buat saya”

“Waduh.. kan Bapak sudah bilang dari kemarin bahwa tanpa
surat opname atau ijin khusus, kamu tetap dihitung absen, disini aturannya
memang begitu, harap anda maklum”  “Jadi
sudah tidak ada tawar-menawar lagi Pak ?” “Maaf dik, Bapak tidak bisa
membantumu dalam hal ini” “Begini saja Pak, saya punya penawaran terakhir untuk
Bapak, saya harap bisa menebus absen saya yang satu itu, bagaimana Pak ?”
“Penawaran.. penawaran, memangnya pasar pakai tawar-menawar segala,” katanya
dengan agak jengkel karena aku terus ngotot. Tanpa pikir panjang lagi aku
langsung menutup pintu dan menguncinya, lalu berjalan ke arahnya dan langsung
duduk diatas meja tepat disampingnya dengan menyilangkan kaki. Tingkahku yang
nekad ini membuatnya salah tingkah. Selagi dia masih terbengong-bengong kuraih
tangannya dan kuletakkan di betisku. 
“Ayolah Pak, saya percaya Bapak pasti bisa nolongin saya, ini penawaran
terakhir saya, masa Bapak nggak tertarik dengan yang satu ini” godaku sambil
merundukkan badan ke arahnya sehingga dia dapat melihat belahan payudaraku
melalui leher bajuku yang anggak rendah. “Dik.. kamu kamu ini.. edan juga..”
katanya terpatah-patah karena gugup. Wajahku mendekati wajahnya dan berbisik
pelan setengah mendesah, “Sudahlah Pak, tidak usah pura-pura lagi, nikmati saja
selagi bisa.” dia makin terperangah tanpa mengedipkan matanya ketika aku mulai
melepaskan kancing bajuku satu-persatu sampai kedua payudaraku dengan puting
pink-nya dan perutku yang rata terlihat olehnya. Tanpa melepas pandangannya padaku,
tangannya yang tadinya cuma memegang betisku mulai merambat naik ke paha
mulusku disertai sedikit remasan. Kuturunkan kakiku yang tersilang dan
kurenggangkan pahaku agar dia lebih leluasa mengelus pahaku.  Dengan setengah berdiri dia meraih payudaraku
dengan tangan yang satunya, setelah tangannya memenuhi payudaraku dia
meremasnya pelan diiringi desahan pendek dari mulutku.

“Dadamu bagus juga yah dik, kencang dan montok,” pujinya dia
lalu mendekatkan mulutnya ke arah payudaraku, sebuah jilatan menyapu telak
putingku disusul dengan gigitan ringan menyebabkan benda itu mengeras dan
tubuhku bergetar. Sementara tangannya yang lain merambah lebih jauh ke dalam
rokku hingga akhirnya menyentuh pangkal pahaku. Dia berhenti sejenak ketika
jari-jarinya menyentuh kemaluanku yang tidak tertutup apa-apa “Ya ampun dik,
kamu tidak pakai dalaman apa-apa ke sini !?” tanyanya terheran-heran dengan
keberanianku. “Iyah Pak, khusus untuk Bapak.. makanya Bapak harus tolong saya
juga.”  Tiba-tiba dengan bernafsu dia
bentangkan lebar-lebar kedua pahaku dan menjatuhkan dirinya ke kursi kerjanya.
Matanya seperti mau copot memandangi kemaluanku yang merah merekah diantara
bulu-bulu hitam yang lebat. Sungguh tak pernah terbayang olehku aku duduk
diatas meja mekakangkan kaki di hadapan dosen yang kuhormati. Sebentar kemudian
lidah Pak Qadar mulai menjilati bibir kemaluanku dengan rakusnya. Lidahnya
ditekan masuk ke dalam kemaluanku dengan satu jarinya mempermainkan klitorisku,
tangannya yang lain dijulurkan ke atas meremasi payudaraku.  “Uhhh.. .!” aku benar-benar menikmatinya,
mataku terpejam sambil menggigit bibir bawah, tubuhku juga menggelinjang oleh
sensasi permainan lidah dia. Aku mengerang pelan meremas rambutnya yang tipis,
kedua paha mulusku mengapit erat kepalanya seolah tidak menginginkannya lepas.
Lidah itu bergerak semakin liar menyapu dinding-dinding kemaluanku, yang paling
enak adalah ketika ujung lidahnya beradu dengan klitorisku,

 duhh.. rasanya geli
seperti mau ngompol. Butir-butir keringat mulai keluar seperti embun pada
sekujur tubuhku.  Setelah membuat
vaginaku basah kuyup, dia berdiri dan melepaskan diri. Dia membuka celana
panjang beserta celana dalamnya sehingga ‘burung’ yang dari tadi sudah sesak
dalam sangkarnya itu kini dapat berdiri dengan dengan tenggak. Digenggamnya
benda itu dan dibawa mendekati vaginaku. “Bapak masukin sekarang aja yah Dik,
udah nggak sabar nih” “Eiit.. sebentar Pak, Bapak kan belum ngerasain mulut
saya nih, dijamin ketagihan deh,” kataku sambil meraih penisnya dan turun dari
meja. Kuturunkan badanku perlahan-lahan dengan gerakan menggoda hingga berlutut
di hadapannya. Penis dalam genggamanku itu kucium dan kujilat perlahan disertai
sedikit kocokan. Benda itu bergetar hebat diiringi desahan pemiliknya setiap
kali lidahku menyapunya. Sekarang kubuka mulutku untuk memasukkan penis itu.
Hhmm.. hampir sedikit lagi masuk seluruhnya tapi nampaknya sudah mentok di
tenggorokanku. Boleh juga penisnya untuk seusia dia, walaupun tidak seperkasa
orang-orang kasar yang pernah ML denganku, miliknya cukup kokoh dan dihiasi
sedikit urat, bagian kepalanya nampak seperti cendawan berdenyut-denyut.  Dalam mulutku penis itu kukulum dan kuhisap,
kugerakkan lidahku memutar mengitari kepala penisnya. Sesekali aku melirik ke
atas melihat ekspresi wajah dia menikmati seponganku. Berdasarkan pengalaman,
sudah banyak cowok kelabakan dengan oral sex-ku, mereka biasa mengerang-ngerang
tak karuan bila lidahku sudah beraksi pada penis mereka, Pak Qadar pun termasuk
diantaranya. Dia mengelus-elus rambutku dan mengelap dahinya yang sudah
bercucuran keringat dengan sapu tangan. 
Namun ada sedikit gangguan di tengah kenikmatan. Terdengar suara pintu
diketuk sehingga kami agak panik. Pak Qadar buru-buru menaikkan kembali
celananya dan meneguk air dari gelasnya.

Aku disuruhnya sembunyi di bawah meja kerjanya. “Ya.. ya.. sebentar tanggung ini hampir selesai,” sahutnya membalas suara ketukan. Dari bawah meja aku mendengar dia sudah membuka pintu dan berbicara dengan seseorang yang aku tidak tahu. Kira-kira tiga menitan mereka berbicara, Pak Qadar mengucapkan terima kasih pada orang itu dan berpesan agar jangan diganggu dengan alasan sedang lembur dan banyak pekerjaan, lalu pintu ditutup.  “Siapa tadi itu Pak, sudah aman belum ?” tanyaku setelah keluar dari kolong meja. “Tenang cuma karyawan mengantar surat ini kok, yuk terusin lagi Dik.” Lalu dengan cueknya aku melepaskan baju dan rokku yang sudah terbuka hingga telanjang bulat di hadapannya. Aku berjalan ke arahnya yang sedang melongo menatapi ketelanjanganku, kulingkarkan lenganku di lehernya dan memeluknya. Dari tubuhnya tercium aroma khas parfum om-om. Dia yang memangnya pendek terlihat lebih pendek lagi karena saat itu aku mengenakan sepatu yang solnya tinggi. Kudorong kepalanya diantara kedua gunungku, dia pasti keenakan kuperlakukan seperti itu. Tiba-tiba aku meringis dan mendesis karena aku merasakan gigitan pada puting kananku, dia dengan gemasnya menggigit dan mencupangi putingku itu, giginya digetarkan pada bulatan mungil itu dan meninggalkan jejak disekitarnya. Tangannya mengelusi punggungku menurun hingga mencengkram pantatku yang bulat dan padat. 

Baca Juga Cerita Seks indonesia : Hot seks bebas seorang anak kuliahan di kampus dan Kenikmatan saat terjepit lubang kencing masih perawan

“Hhmm.. sempurna sekali tubuhmu ini dik, pasti rajin dirawat
ya,” pujinya sambil meremas pantatku. 
Aku hanya tersenyum kecil menanggapi pujiannya lalu kubenamkan kembali
wajahnya ke payudaraku yang sebelah, diapun melanjutkan menyusu dari situ. Kali
ini dia menjilati seluruh permukaannya hingga basah oleh liurnya lalu diemut
dan dihisap kuat-kuat. Tangannya dibawah sana juga tidak bisa diam, yang kiri
meremas-remas pantat dan pahaku, yang kanan menggerayangi vaginaku dan
menusuk-nusukkan jarinya di sana. Sebagai respon aku hanya bisa mendesah dan
memeluknya erat-erat, darah dalam tubuhku semakin bergolak sehingga walaupun
ruangan ini ber-AC, keringatku tetap menetes-netes. Mulutnya kini merambat naik
menjilati leher jenjangku, dia juga mengulum leherku dan mencupanginya seperti
Dracula memangsa korbannya. Cupangannya cukup keras sampai meninggalkan bercak
merah selama beberapa hari. Akhirnya mulutnya bertemu dengan mulutku dimana lidah
kami saling beradu dengan liar. Lucunya karena dia lebih pendek, aku harus
sedikit menunduk untuk bercumbuan dengannya. Sambil berciuman tanganku
meraba-raba selangkangannya yang sudah mengeras itu.  Setelah tiga menitan karena merasa pegal
lidah dan susah bernafas kami melepaskan diri dari ciuman. “Masukin aja
sekarang yah Pak.. saya udah nggak tahan nih,” pintaku sambil terus menurunkan
resleting celananya. Namun belum sempat aku mengeluarkan penisnya, dia sudah
terlebih dulu mengangkat tubuhku.

Wow, pendek-pendek gini kuat juga ternyata, dia masih
sanggup menggendongku dengan kedua tangan lalu diturunkan diatas meja kerjanya.
Dia berdiri diantara kedua belah pahaku dan membuka celananya, tangannya
memegang penis itu dan mengarahkannya ke vaginaku. Tangan kananku meraih benda
itu dan membantu menancapkannya. Perlahan-lahan batang itu melesak masuk
membelah bibir vaginaku hingga tertanam seluruhnya.  “Ooohhh..!” desahku dengan tubuh menegang dan
mencengkram bahu Pak Qadar. “Sakit dik ?” tanyanya  Aku hanya menggeleng walaupun rasanya memang
anggak nyeri, tapi itu cuma sebentar karena selanjutnya yang terasa hanyalah
nikmat, ya nikmat yang semakin memuncak. Aku tidak bisa tidak mendesah setiap
kali dia menggenjotku, tapi aku juga harus menjaga volume suaraku agar tidak
terdengar sampai luar, untuk itu kadang aku harus menggigit bibir atau jari.
Dia semakin cepat memaju-mundurkan penisnya, hal ini menimbulkan sensasi nikmat
yang terus menjalari tubuhku.  Tubuhku
terlonjak-lonjak dan tertekuk sehingga payudaraku semakin membusung ke arahnya.
Kesempatan ini tidak disia-siakan dia yang langsung melumat yang kiri dengan
mulutnya dan meremas-remas yang kanan serta memilin-milin putingnya. Tak lama
kemudian aku merasa dunia makin berputar dan tubuhku menggelinjang dengan
dahsyat, aku mendesah panjang dan melingkarkan kakiku lebih erat pada
pinggangnya. Cairan bening mengucur deras dari vaginaku sehingga menimbulkan
bunyi kecipak setiap kali dia menghujamkan penisnya. Beberapa detik kemudian
tubuhku melemas kembali dan tergeletak di mejanya diantara tumpukan arsip-arsip
dan alat tulis.  Aku hanya bisa mengambil
nafas sebentar karena dia yang masih bertenaga melanjutkan ronde berikutnya.
Tubuhku dibalikkan telungkup diatas meja dan kakiku ditarik hingga terjuntai
menyentuh lantai, otomatis kini pantatku pun menungging ke arahnya.

Sambil meremas pantatku dia mendorongkan penisnya itu ke
vaginaku.  “Uuhh.. nggghhh.. !” desisku
saat penis yang keras itu membelah bibir kemaluanku. Dalam posisi seperti ini
sodokannya terasa semakin keras dan dalam, badanku pun ikut tergoncang hebat,
payudaraku serasa tertekan dan bergesekan di meja kerjanya. Pak Qadar
menggenjotku semakin cepat, dengusan nafasnya bercampur dengan desahanku
memenuhi ruangan ini. Sebisa mungkin aku menjaga suaraku agar tidak terlalu
keras, tapi tetap saja sesekali aku menjerit kalau sodokannya keras. Mulutku
mengap-mengap dan mataku menatap dengan pandangan kosong pada foto dia dengan
istrinya yang dipajang di sana. Beberapa menit kemudian dia menarik tubuh kami
mundur beberapa langkah sehingga payudaraku yang tadinya menempel di meja kini
menggantung bebas. Dengan begitu tangannya bisa menggerayangi payudaraku.  Pak Qadar kemudian mengajak ganti posisi,
digandengnya tanganku menuju sofa. Dia menjatuhkan pantatnya disana, namun dia
mencegahku ketika aku mau duduk, disuruhnya aku berdiri di hadapannya, sehingga
kemaluanku tepat di depan wajahnya. “Bentar yah Dik, Bapak bersihin dulu
punyamu ini,” katanya seraya menempelkan mulutnya pada kerimbunan bulu-bulu
kemaluanku. “Sluurp.. sshhrrp” dijilatinya kemaluanku yang basah itu,

cairan orgasmeku diseruputnya dengan bernafsu. Aku mendesis
dan meremas rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Vaginaku dihisapinya
selama sepuluh menitan. Setelah puas aku disuruhnya naik kepangkuannya dengan
posisi berhadapan. Kugenggam penisnya dan kuarahkan ke lubangku, setelah
rasanya pas kutekan badanku ke bawah sehingga penis dia tertancap pada
vaginaku. Sedikit demi sedikit aku merasakan ruang vaginaku terisi dan dengan
beberapa hentakan masuklah batang itu seluruhnya ke dalamku.  20 menit lamanya kami berpacu dalam gaya
demikian berlomba-lomba mencapai puncak. Mulutnya tak henti-henti mencupangi
payudaraku yang mencuat di depan wajahnya, sesekali mulutnya juga mampir di
pundak dan leherku. Akupun akhirnya tidak tahan lagi dengan memuncaknya rasa
nikmat di selangkanganku, gerak naik turunku semakin cepat sampai vaginaku
kembali mengeluarkan cukup banyak cairan orgasme yang membasahi penisnya dan
daerah selangkangan kami. Semakin lama goyanganku semakin lemah, sehingga
tinggal dia saja yang masih menghentak-hentakkan tubuhku yang sudah lemas di
pangkuannya. Belakangan dia melepaskanku juga dan menyuruh menyelesaikannya
dengan mulut saja. Aku masih lemas dan duduk bersimpuh di lantai di antara
kedua kakinya, kugerakkan tangan kananku meraih penisnya yang belum ejakulasi.
Benda itu, juga bulu-bulunya basah sekali oleh cairanku yang masih hangat. Aku
membuka mulut dan mengulumnya. 

Seiring dengan tenagaku yang terkumpul kembali kocokanku pun
lebih cepat. Hingga akhirnya batang itu semakin berdenyut diiringi suara
erangan parau dari mulutnya. Sperma itu menyemprot langit-langit mulutku,
disusul semprotan berikutnya yang semakin mengisi mulutku, rasanya hangat dan
kental dengan aromanya yang familiar denganku. Inilah saatnya menjajal teknik
menyepongku, aku berkonsentrasi menelan dan mengisapnya berusaha agar cairan
itu tidak terbuang setetespun. Setelah perjuangan yang cukup berat akhirnya
sempotannya makin mengecil dan akhirnya berhenti sama sekali. Belum cukup puas,
akupun menjilatinya sampai bersih mengkilat, perlahan-lahan benda itu melunak
kembali. Pak Qadar bersandar pada sofa dengan nafas terengah-engah dan
mengibas-ngibaskan leher kemejanya. Setelah merasa segar kami kembali memakai pakaian
masing-masing. Dia memuji permainanku dan berjanji berusaha membantuku mencari
pemecahan masalah ini. Disuruhnya aku besok datang lagi pada jam yang sama
untuk mendengar keputusannya.  Ternyata
ketika besoknya aku datang lagi keputusannya masih belum kuterima, malahan aku
kembali digarapnya. Rupanya dia masih belum puas dengan pelayananku. Dan besok
lusanya yang kebetulan tanggal merah aku diajaknya ke sebuah hotel melati di
daerah Tangerang. Disana aku digarapnya setengah hari dari pagi sampai sore,
bahkan sempat aku dibuat pingsan sekali.

Luar biasa memang daya tahannya untuk seusianya walaupun dibantu oleh suplemen pria. Namun perjuanganku tidaklah sia-sia, ketika sedang berendam bersama di bathtub dia memberitahukan bahwa aku sudah diperbolehkan ikut dalam ujian.  “Kesananya berusaha sendiri yah Dik, jangan minta yang lebih lagi, Bapak sudah perjuangkan hal ini dalam rapat kemarin,” katanya sambil memencet putingku. “Tenang aja Pak, saya juga tahu diri kok, yang penting saya nggak mau perjuangan saya selama ini sia-sia,” jawabku dengan tersenyum kecil.   Demikianlah cerita bokep hot NGENTOT CEWEK FOTO MODEL DENGAN FOTOGRAFERNYA dan AKU RELAKAN MEMEK KU TERGADAI DEMI IJASAH oleh cerita sex hot

NGENTOT CEWEK FOTO MODEL DENGAN FOTOGRAFERNYA dan AKU RELAKAN MEMEK KU TERGADAI DEMI IJASAH Pemerkosaan Terbaru

Cerita Dewasa

Halo, Saya adalah penulis artikel dengan judul NGENTOT CEWEK FOTO MODEL DENGAN FOTOGRAFERNYA dan AKU RELAKAN MEMEK KU TERGADAI DEMI IJASAH Pemerkosaan Terbaru yang dipublish pada November 14, 2022 di website CeritaSex

Artikel Terkait

Leave a Comment